SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Solo mendorong Kota Solo untuk menjadi destinasi penyelenggaraan pernikahan skala nasional. Kota Solo dinilai memiliki banyak potensi lokasi heritage yang juga bisa dijadikan sebagai lokasi resepsi pernikahan.
Ketua BPPD Solo, Retno Wulandari mengungkapkan, destinasi lokasi pernikahan untuk Kota Solo merujuk pada Pulau Bali dimana saat ini menjadi lokasi favorit penyelenggaraan pernikahan. Masyarakat skala nasional bahkan tidak jarang internasional mendatangi Bali untuk menyelenggarakan pernikahan.
“Sepanjang tahun 2019, ada sekitar 16.000 pasangan menikah di Pulau Dewata. Kita harus menangkap peluang tersebut dan mengadopsinya ke Kota Solo. Solo yang juga memiliki banyak potensi pariwisata menarik,” urainya, Rabu (27/10/2021).
Jika destinasi tersebut terealisasi, tidak hanya sektor wedding organizer (WO) dan pariwisata yang terdongkrak, namun sektor lain juga dipastikan ikut terdongkrak.
“Salah satunya penginapan dan souvenir. Jika diintregasikan dengan pariwisata, ini akan mendorong multiplier efek khususnya nilai ekonomi masyarakat Solo, apalagi sekarang tren orang menikah itu tidak selalu massal. Konsep intimate wedding juga jadi idola, misalnya hanya dihadiri 10 orang,” imbuh Retno.
Salah satu penyelenggara pernikahan, Okky Rahardian mengakui, saat ini Solo menjadi salah satu lokasi favorit bagi warga luar kota untuk menyelenggarakan pernikahan. Bahkan, tren tersebut sudah terasa sejak beberapa tahun lalu.
“Di masa normal di luar pandemi COVID-19, dalam satu bulan rata-rata ada delapan pernikahan dari masyarakat luar kota yang kami selenggarakan. Melihat kondisi ini tentu peluang ini harus ditangkap,” pungkasnya.
Di sisi lain, Pengelola Gedung Djoeang 45 Henry Purwanto menambahkan, destinasi wisata berkonsep heritage merupakan pengalaman baru bagi pasangan luar kota.
“Kota Solo memiliki banyak lokasi ikonik, seperti keraton dan berbagai destinasi heritage lain yang juga menarik sebagai penyelenggaraan pernikahan,” tukasnya. Prihatsari