Beranda Daerah Semarang Cegah Klaster PTM, Ganjar Minta Daerah Lakukan Patroli ke Sekolah

Cegah Klaster PTM, Ganjar Minta Daerah Lakukan Patroli ke Sekolah

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Istimewa

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pemerintah kabupaten/ kota di Jateng untuk ikut mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19 di sekolah atau PTM.

Untuk itu Ganjar semua pemda tingkat II di Jawa Tengah untuk melakukan patroli ke sekolah terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Berdasar laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, klaster sekolah mencapai 94 transmisi lokal. Angka tersebut cukup tinggi dibanding klaster keluarga yang hanya lima transmisi lokal.

“Bagus, sudah bagus. Tapi kalau saya lihat klasternya ada di sekolah. Tertinggi di sekolah. Pak Wali Kota Solo sudah lapor ke saya, klaster sekolah transimis lokal ada 94, dan klaster keluarga lima,” urai Ganjar, usai rapat percepatan penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (25/10/2021).

Dikatakan, dari kasus tersebut, ada sekitar 94 orang sedang menjalani isolasi mandiri, dan tidak ada yang dilakukan rawat di fasilitas kesehatan.

Baca Juga :  Golkar Jateng Berhasil Lampau Target 60 Persen Kemenangan pada Pilkada 2024

“Isoma ada 94 dan rawat relatif tidak ada. Iya OTG (orang tanpa gelaja),” lanjutnya.

Dari adanya klaster sekolah tersebut, orang nomor satu di Jawa Tengah itu meminta untuk semua pemerintah kabupaten/ kota untuk melakukan pengecekan di lapangan, terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

“Maka sekarang untuk semuanya ngecek kelapangan terkait dengan pelaksanan PTM, semuanya. Dibuatkan patroli dicek ke sekolah sekolah sambil kita menunggu hasil laboratoriumnya bisa merekomendasikan bahwa vaksin bisa dipakai SMP dan SD atau anak-anak, itu yang ada,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menuturkan, pendemi Covid-19 masih belum berakhir. Sehingga, sekolah yang melakukan PTM harus melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

“Di mana-mana begitu belum ada daerah tanpa kasus. Jadi, kalau dalam komunitas dilakukan skrining pasti ketemu. Tapi yang penting tidak bergejala, atau kalau gejala itu ringan. Kedua, prokes tetap dilaksanakan secara ketat agar yang positif tidak menularkan yang lain, serta vasksin dipercepat bagi yang sudah memenuhi syarat,” tandasnya. Satria