Beranda Daerah Sragen Dicanangkan Pak Menteri, Factory Sharing di Gemolong Sragen Diproyeksikan Tampung 400 Perajin...

Dicanangkan Pak Menteri, Factory Sharing di Gemolong Sragen Diproyeksikan Tampung 400 Perajin Mebel di 3 Kecamatan. Dinas Berharap Jadi UPTD

Tedi Rosanto. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Factory sharing atau rumah produksi bersama mebel yang akan dibangun Kemenkop UMKM di Kragilan, Gemolong, Sragen diproyeksikan akan mampu menampung 400 perajin di tiga kecamatan.

Tiga kecamatan yang selama ini menjadi sentra produksi kerajinan mebel itu adalah Gemolong, Kalijambe dan Plupuh.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen, Tedi Rosanto mengatakan wacana pembangunan factory sharing untuk UMKM mebel itu ditargetkan sudah mulai dibangun di tahun 2022.

Anggarannya disuplai dari pusat dan sudah disetujui sebesar Rp 30 miliar. Angka itu lebih kecil dari pengajuan Pemkab sebesar Rp 50 miliar.

“Lahannya disediakan Pemkab. Anggaran Rp 30 miliar itu untuk fisik bangunan dan mesin-mesin produksi. Ini kami sedang koordinasi dengan Kemenperin dalam minggu-minggu depan akan mengeluarkan draft untuk anggaran,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , kemarin.

Tedi menguraikan kehadiran factory sharing itu diharapkan bisa menampung sekitar 400 perajin mebel di Gemolong, Kalijambe, Plupuh. Namun tidak menutup kemungkinan perajin mebel di daerah sekitarnya nanti bisa bergabung.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Ia mengatakan rumah produksi bersama di Kragilan itu dibangun dengan konsep bukan untuk industri produksi. Akan tetapi industri jasa.

Factory sharing itu akan dijadikan sentra penyedia jasa untuk pengolahan bahan baku kerajinan mebel. Misalnya jasa oven, pemotongan, pengukiran dan rotan.

Dengan dukungan mesin-mesin berteknologi tinggi, nantinya diyakini akan bisa menyesuaikan dengan standar kualitas buyer atau importir luar negeri.

“Misalnya bentuknya, natnya ukuran sekian itu bisa dibuat sesuai keinginan buyer. Selama ini alat yang digunakan perajin kan masih semi manual, sehingga kadang ukurannya kurang sesuai buyer luar negeri. Nanti di sana mesinnya kelas semua. Nah harapan saya pengelolaan di sana dibentuk UPTD, bukan koperasi,” jelasnya.

Menteri Koperasi UKM, Teten Masduki bersama Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat meninjau lokasi lahan yang akan dibangun Factory Sharing di Kragilan, Gemolong, Selasa (28/9/2021). Foto/Wardoyo

Tedi menyampaikan dengan dibentuk UPTD, maka di satu sisi akan lebih terawat dan semua pengelolaan mesin serta lainnya akan terkontrol dengan baik. Di sisi lain, bisa mendatangkan PAD untuk daerah.

Baca Juga :  Teror Menjelang Masa Tenang Pilkada Sragen 2024: Muncul Spanduk Provokatif di Gondang, Sidoharjo, dan Sragen Kota

Sebelumnya, factory sharing mebel itu dilontarkan oleh Menteri Koperasi UMKM, Teten Masduki saat berkunjung ke lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan di Kragilan, Gemolong, beberapa hari lalu.

Bupati pun mendukung penuh karena itu akan membantu perajin mebel memberdayakan produknya sehingga semua bisa seragam dengan kualitas ekspor. Wardoyo