BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jembatan gantung Kajor, Desa Jrakah, Kecamatan Selo ditutup untuk semua kendaraan, termasuk pejalan kaki.
Hal itu dilakukan karena fondasi jembatan tersebut longsor.
Ironisnya, kondisi itu sudah berjalan sejak setahun silam.
Kedua ujung jembatan dipasang potongan besi melintang. Para pengguna jalan melintasi jalan yang sudah dibangun di bawah jembatan gantung tersebut.
“Iya benar, jembatan memang ditutup. Itu sudah sejak setahun lalu,” ujar Kades Jrakah, Tumar, Selasa (26/10/2021).
Dijelaskan, jembatan gantung Kajor menjadi penghubung Dukuh Tosari dan Kajor, Desa Jrakah. Pihaknya tak mau menanggung risiko karena ujung jembatan di sisi Dukuh Kajor longsor. Jembatan gantung pun berbahaya jika dilewati.
“Kondisi jembatan berbahaya jika dilalui karena jembatan bisa ambrol.”
Dijelaskan, jembatan gantung tersebut semula hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan penegdara sepeda motor.
Sedangkan mobil diharuskan melewati jalur atau jalan yang berada dibawah jembatan tersebut.
“Karena jembatan gantung ditutup, semua pengguna jalan harus melewati jalan yang dibawah. Memang jalannya naik dan turun agak tajam.”
Ditambahkan, jembatan gantung Kajor dibangun oleh pemerintah pusat bersamaan dengan pembangunan lima jembatan lainnya di kawasan Kecamatan Selo. Jembatan di lereng Merapi itu dibangun tahun 2012 dengan dana total puluhan miliar rupiah.
“Jembatan itu dibangun paska erupsi Merapi tahun 2010. Jadi kami berharap, agar longsor jembatan gantung ini segera diperbaiki. Waskita