JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta pelan-pelan mulai memberikan kelonggaran untuk aktivitas yang melibatkan masyarakat.
Mengambil momentum Hari Jadinya ke-265 Yogyakarta, Pemkot setempat bakal menggelar kembali event tahunan Wayang Jogja Night Carnival atau WJCN.
Kota Yogyakarta pada 7 Oktober 2021 genap berusia 265 tahun dan menetapkan hari jadinya mengusung tema Tanggap Tanggon Tuwuh.
“Event Wayang Jogja Night Carnival tahun ini kami gelar dengan skema hybrid, supaya masyarakat tetap dapat ikut menikmati dari rumah,” kata Ketua Panitia HUT ke-265 Kota Yogya Kris Sarjono, Sabtu (2/10/2021).
Skema hybrid yang dimaksud yakni menggelar event itu dengan kombinasi luring dengan daring. Jadi tak semata daring saja alias tanpa penonton.
“Untuk tahun ini, kami usung lakon ‘Semar Boyong’, menyesuaikan kondisi penanganan Covid-19 yang kita jalani,” kata Kris.
Dalam agenda HUT Kota Yogya kali ini, selain Wayang Jogja Night Carnival, akan ada festival kesenian rakyat yang digelar outdoor dengan skema hybrid.
Seluruh pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dimana semua peserta tetap wajib memakai masker, sudah divaksin dan menjaga jarak. Pemeriksaan atau tes antigen di venue acara tetap diberlakukan untuk memastikan para peserta bebas dari Covid-19.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menuturkan skema hybrid event HUT Kota Yogyakarta dengan mempertimbangkan kondisi pelonggaran-pelonggaran pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 yang juga disertai diizinkannya pertunjukan secara luring dan terbatas. “Dari skema hybrid peringatan HUT Kota Yogyakarta tahun ini sekaligus menjadi sosialisasi skema hybrid luring kombinasi daring kepada para penyelenggara event yang hendak melaksanakan pertunjukan outdoor,” kata dia.
Haryadi menuturkan Wayang Jogja Night Carnival sendiri sudah masuk dalam Calendar of Event (COE) Nasional yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pada puncak acara itu rencananya akan dihadiri pula Menparekraf Sandiaga Uno.
“Meskipun event outdoor sudah diizinkan namun tidak boleh ada euforia lalu menggelar konser besar yang melibatkan massa besar, tetap event outdoor harus mengikuti beberapa tahapan guna antisipasi penularan Covid-19,” kata Haryadi.
Tema HUT Kota Yogyakarta ke-265 ini sendiri memiliki makna kecepatan, sekaligus kecekatan, untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi Covid-19 sehingga kegagapan bisa dihindari.
Tanggap berarti kecepatan dalam beradaptasi dengan situasi yang terus berkembang.