JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Jawab Pertanyaan Pakaian Adat yang Dipakai Puan Maharani, Emak-Emak di Sragen Langsung Dapat Hadiah HP Canggih

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wiludjeng Pramestuti saat berinteraksi dengan 3 ibu muda kader PDIP di Sragen yang menceritakan perjuangannya mendampingi anak belajar online selama pandemi di acara pendidikan politik PUAN di Gedung Kartini, Minggu (24/10/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Momen pendidikan politik pembekalan bagi kader perempuan untuk anak negeri (PUAN) Indonesia oleh DPD PDIP Jateng di Sragen, Minggu (24/10/2021) membawa berkah bagi sejumlah ibu-ibu kader PDIP Sragen.

Mereka ketiban berkah door prize aneka macam dari petinggi-petinggi PDIP Jawa Tengah. Salah satunya dari Bendahara DPD PDIP Jateng, Agustina Wiludjeng Pramestuti.

Agustina yang juga anggota DPR RI dan duduk di Wakil Ketua Komisi X, hari itu banyak membawa berkah door prize. Mulai dari uang satu juta, setrika, hingga Handphone.

Beberapa pertanyaan dilontarkan kepada kader perempuan yang hadir. Sebagian sukses menerima hadiah door prize namun yang salah menjawab pun tetap kebagian hadiah amplop dari DPD.

Menariknya, hampir semu pertanyaan berhadiah itu memiliki jawaban yang hampir terkait dengan sosok Ketua DPR RI asal PDIP, Puan Maharani.

Salah satu pertanyaan yang menjadi sorotan dan mengundang perhatian adalah soal baliho bergambar Ketua DPR RI, Puan Maharani.

“Coba lihat baliho itu. Ada gambar Ibu Puan Maharani dan Pak Bambang Wuryanto Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Tapi pertanyaan saya, apa pakaian adat yang dipakai Ibu Puan Maharani itu,” tanya Agustina ke hadirin.

Sontak, beberapa kader yang tahu jawaban langsung bergegas berdiri dan maju. Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh salah seorang kader perempuan asal Mondokan bernama Nining.

Sembari berkaca-kaca, Nining menjawab pakaian adat yang dipakai Puan adalah pakaian adat Padang. Jawaban Nining langsung dibalas hadiah door prize.

Pertanyaan berikutnya, Agustina juga melempar pertanyaan soal pakaian adat dengan jilbab yang dikenakan puan pada baliho yang dipampang sebagai background acara.

Dalam baliho itu, Puan tampak anggun mengenakan pakaian adat berwarna merah marun. Salah satu kader perempuan berusia paruh baya, mendadak mengambil kesempatan untuk menjawab.

Baca Juga :  Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Pilang Masaran Sragen Tolak Pembangunan Tower, Warga: Ini Masalah Kesehatan Kami

Ia pun menjawab bahwa pakaian adat yang dipakai Puan itu adalah pakaian adat Jambi. Ternyata jawaban itu benar dan kader itu langsung diganjar hadiah satu buah HP smartphone.

“Berarti ibu ini kader PDIP sejati. Sampai mengikuti dan tahu betul pakaian adat yang dikenakan Ibu Puan Maharani,” ujar Agustine sembari menyerahkan hadiah HP.

Ya, acara bertema pendidikan politik dan pembekalan kader PUAN Indonesia itu memang klop dengan temanya.

Selain banyak bertabur baliho bergambar Puan Maharani, pertanyaan berhadiah yang diumbar pagi itu hampir semuanya menyangkut dengan sosok Puan maupun ibundanya, Megawati Soekarno Putri.

Pendidikan Politik Perempuan

Sementara, agenda pendidikan politik itu digelar di Gedung Kartini itu sendiri digelar dengan mengundang sekitar 100an kader perempuan PDIP dari 20 kecamatan.

Mereka diberi pembekalan dari beberapa pemateri di antaranya Bendahara DPD, Agustina Wiludjeng Pramestuti, anggota DPRD Jateng Dapil Jateng V, Ayuning Sekar Suci, anggota DPRD Jateng Dapil Jateng VI, Sumanto dan Joko Purnomo.

Hadir pula Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati dan Bupati Sragen yang juga kader PDIP, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wiludjeng Pramestuti saat hadir di Sragen, Minggu (24/10/2021). Foto/Wardoyo

Agustina mengatakan pendidikan politik itu merupakan inisiatif yang digagas oleh DPD PDIP Jateng untuk membekali kader perempuan agar menjadi kader PUAN Indonesia.

Tujuannya untuk mendorong kader perempuan supaya memiliki keberanian tampil di masyarakat dan mengambil peran baik dalam mengutarakan pendapat maupun pengambilan keputusan politik.

“Karena semua hasil keputusan politik akan lebih baik perempuan. Melalui pendidikan politik akan melatih keberanian dalam hal apa saja. Ini salah satu cara supaya perempuan Indonesia ikut mau berpartisipasi dan memiliki keyakinan memiliki kemantapan untuk melakukan sesuatu,” paparnya kepada wartawan.

Baca Juga :  Prestasi Gemilang Bintang Lima dan Terbaik TOP BUMD Awards 2024: Inilah Bukti Keunggulan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen

Anggota DPR RI Dapil Jateng IV (Sragen, Karanganyar, Wonogiri) itu menyampaikan pendidikan politik itu diawali dengan jumlah kader yang sedikit dulu.

Secara bertahap ke depan akan terus diperbanyak sehingga semakin besar baik materi maupun keilmuan yang diberikan.

Pendidikan politik itu akan digelar di 28 titik di seluruh Jawa Tengah secara bertahap. Road show itu dijadwalkan berlangsung selama 15 hari dimulai pekan lalu.

“Petugasnya (dari DPD) dibagi jadi 3 tim selama kira-kira ada 15 hari di 28 titik. Ini khusus inisiatif dari DPD PDIP Jawa Tengah. Ini juga cara kita mempersiapkan kader perempuan untuk bisa dijaring dalam proses Pemilu,” terangnya.

Dengan persiapan kader jauh-jauh hari, diharapkan nantinya bisa mendongkrak angka keterwakilan perempuan di kursi legislatif pada Pemilu 2024.

Ia sangat berharap pada Pemilu mendatang jumlah anggota DPR terpilih dari kader perempuan PDIP di semua jenjang bisa mencapai 30 persen keterwakilan.

Anggota DPRD Jateng asal Wonogiri, Ayuning Sekar Suci mengingatkan pentingnya meneladani perjuangan perempuan pendahulu supaya bisa maju.

Ia menggambarkan salah satunya dari kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri yang mencetuskan pemenuhan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN.

Sementara, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendukung penuh pendidikan politik dan pembekalan kader perempuan.

Menurutnya kegiatan itu sangat penting untuk menjaring dan mendata kader-kader potensial yang dipandang memiliki kemampuan berkiprah di politik khususnya di PDIP.

“Dari sini awal kita untuk melihat sebenarnya potensi perempuan-perempuan di Sragen yang mampu berkiprah di politik. Meski tak cukup hanya sekali pertemuan dan pasti butuh pembinaan lebih lanjut. Untuk 2024 kita masih proses mendata,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com