Beranda Daerah Sragen Kisah Pilu Suratno, Uang Simpanan Rp 16 Juta untuk Mbangun Rumah Hancur...

Kisah Pilu Suratno, Uang Simpanan Rp 16 Juta untuk Mbangun Rumah Hancur Jadi Abu dalam Sekejap. Emas 30 Gram dan Sepeda Motor Juga Hangus

Kondisi rumah bapak anak di Tempelrejo, Mondokan, Sragen yang ludes terbakar, Minggu (17/10/2021) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kebakaran dua rumah warga di Dukuh Ngrungkap RT 06, Desa Tempelrejo, Kecamatan Mondokan, Sragen, Minggu (17/10/2021) dinihari menyisakan cerita pilu.

Kebakaran yang menghanguskan rumah milik bapak-anak, Pono (64) dan Suratno (46) warga Dukuh Ngrungkap RT 6 itu meninggalkan kisah duka lain.

Tak hanya menghanguskan rumah, musibah itu juga melenyapkan harta benda milik mereka. Termasuk uang simpanan milik sang anak Rp 16 Juta juga hancur jadi abu.

Uang tabungan yang rencananya untuk membangun rumah milik Suratno itu hangus hanya dalam 30 menit. Kobaran api itu juga ikut melenyapkan harta benda lainnya.

Di antaranya emas 30 gram senilai Rp 10 juta, satu unit sepeda motor senilai Rp 5 juta. Kemudian dua buah sertifikat rumah dan pekarangan dan tiga buah BPKB sepeda motor.

“Uang Rp 16 juta itu uang tabungan anaknya. Rencananya untuk mbangun rumah memperbaiki rumahnya itu. Rumah yang sekarang kan masih papan. Nggak tahunya malah ikut terbakar tadi malam itu,” papar Suwarno, tetangga korban, Senin (18/10/2021).

Saat kejadian, Suratno sedang tidak berada di rumah. Yang bersangkutan sedang berada di Jakarta untuk bekerja.

Kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta. Akibat kejadian itu, Pono sangat terpukul karena kehilangan rumahnya dan rumah anaknya.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

“Jadi rumahnya itu berderet. Rumah anaknya di depan, rumah bapaknya dibelakang berdempetan. Nah api itu awalnya muncul dari rumah bapaknya di belakang. Lalu menyambar rumah anaknya yang ada di depannya. Karena kondisinya masih papan ya semua habis terbakar,” urai Suwarno.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun kerugian material ditaksir mencapai seratusan juta rupiah.

Data yang dihimpun di lapangan, kebakaran itu terjadi pukul 00.30 WIB. Kebakaran terjadi saat para penghuni rumah sedang terlelap.

Api kali pertama diketahui dua pemuda tetangga korban, Imam Safi’i (20) dan Aditya Surya (20). Menurut keterangan keduanya, api berkobar sekira pukul 00.30 WIB melihat percikan api dari kabel di teras rumah Pono sebelah kanan bagian atas.

Percikan lalu berubah membesar dan membakar dinding teras rumah. Seketika kobaran api makin menjadi hingga membuat keduanya langsung berteriak ada kebakaran.

Mendengar teriakan itu kemudian korban langsung terbangun dan bergegas menyelamatkan diri.

Kobaran api yang makin tak terkendali membuat situasi bertambah panik. Sehingga sebagian harga benda tak bisa diselamatkan.

Api justru merembet ke rumah Suratno yang bersebelahan. Warga berhamburan membantu pemadaman. Tak lama berselang, mobil pemadam kebakaran tiba.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Setelah berjibaku hampir 30 menit, api baru dapat dipadamkan. Namun kondisi rumah sudah ludes berikut harta bendanya. Rumah yang terbakar sebanyak dua unit dengan konstruksi dinding papan.

Kerugian ditaksir sekitar Rp 100 juta. Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso membenarkan kejadian itu.

Menurutnya tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kerugian dua rumah korban terbakar dan sejumlah harta benda seperti sepeda motor, uang, perhiasan dan surat berharga ludes terbakar.

“Tidak ada korban jiwa. Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik di rumah korban,” paparnya Senin (18/10/2021). Wardoyo