JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

La Nina Mengancam Jelang Akhir Tahun, Bisa Timbulkan Aneka Bencana Hingga Merenggut Korban Jiwa Seperti 2017 Lalu

Hujan
Ilustrasi hujan deras. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Publik Kota Mete Wonogiri tentu belum lupa dengan La Nina yang memicu Siklon Cempaka pada pengujung 2017 lalu. Kala itu rentetan bencana seakan tak kunjung usai hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Nah, menjelang berakhirnya 2021, naga-naganya fenomena yang sama yakni La Nina bisa saja kembali terjadi. Yang terpenting warga mesti waspada, mengingat bencana datang sulit diprediksi.

Adalah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan peringatan ancaman fenomena La Nina jelang akhir tahun ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan dengan munculnya peringatan fenomena La Nina dari BMKG, pihaknya meminta seluruh pihak untuk lebih waspada. Mengingat bencana sulit diprediksi kapan bakal terjadi.

Baca Juga :  SDIT Nur Rohman Slogohimo Wonogiri Gelar Sosialisasi Anti Bullying

La Nina bisa menimbulkan siklon. Seperti Siklon Cempaka pada 2017 lalu, Wonogiri juga masuk wilayah terdampak saat itu,” ujar Bambang, Kamis (21/10/2021).

Bambang kemudian mengingatkan saat Siklon Cempaka berdampak di Wonogiri. Curah hujan sangat tinggi dalam satu hari saat itu. Sejumlah bencana pun terjadi akibat tingginya curah hujan. Mulai dari tanah longsor hingga banjir, termasuk angin kencang.

“Waktu La Nina 2017 lalu yang meninggal dunia sampai empat orang. Akibat longsor, ada yang kena material longsor tanah. Yang parah saat itu Kecamatan Tirtomoyo. Ini yang harus jadi perhatian supaya lebih ada kesiapsiagaan,” tandas Bambang.

Sebagai bentuk penekanan kewaspadaan, pihaknya melakukan peningkatan kapasitas bagi masyarakat. Seperti yang digelar di Desa Jimbar Kecamatan Pracimantoro. Masyarakat dilatih untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana.

Baca Juga :  Sajian Istimewa, Masakan yang Cocok Disajikan saat Lebaran 2024, Dijamin Menggugah Selera Tamu

Kepala Desa Jimbar Kecamatan Pracimantoro Sutrisno mengatakan peningkatan kapasitas bagi warganya diikuti oleh 63 orang. Hal itu demi mewujudkan desa tangguh bencana.

Sementara itu, Danramil 07/Tirtomoyo Kapten Cba Suparna mengiyay pada 2017 lalu ada warga Kecamatan Tirtomoyo yang meninggal akibat tanah longsor di Desa Dlepih. Hal itu tak ingin terulang lagi ke depannya.

“Di bawah Pak Camat sudah disiapkan antisipasinya. Di tiap desa sudah membentuk relawan demi kesiapsiagaan,” kata Danramil.

Menurut Danramil, Tirtomoyo adalah kecamatan dengan banyak daerah pegunungan. Semua desa masuk dalam wilayah rawan terjadi longsor.

Camat Tirtomoyo Dwi Martanto Yuniarso menambahkan, kesiapsiagaan sudah dilakukan demi menghindari munculnya korban jiwa akibat bencana alam. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com