JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap, dukungan Pemerintah berupa akses pembiayaan murah dan mudah bagi pelaku UMKM khususnya yang berasal dari kalangan mahasiswa, bisa menggerakkan jiwa kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja.
“Secara lebih luas diharapkan ini mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menko Airlangga dalam acara Sosialisasi Kredit Usaha (KUR) Goes to Campus yang secara virtual pada Selasa (26/10/2021).
Pemerintah, demikian Menko Airlangga, senantiasa mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama di masa pandemi Covid-19 melalui perluasan akses pembiayaan.
Seperti diungkap di depan, salah satu langkah nyata yang telah dilakukan adalah dengan merangkul wirausahawan yang berasal dari civitas akademika perguruan tinggi.
Dukungan Pemerintah bagi pelaku UKM khususnya yang berasal dari kalangan mahasiswa, diberikan dalam bentuk akses pembiayaan murah dan mudah.
“Pemerintah terus berupaya merumuskan kebijakan strategis bagi UMKM untuk mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan, karena UMKM terbukti sebagai critical engine dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19,” ujar Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Senada dengan Menko Airlangga, Deputi Koordinasi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir menyampaikan, munculnya para wirausahawan baru diharapkan dapat membantu pemulihan dari pandemi Covid-19 melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
“Bagi para mahasiswa yang mempunyai jiwa kewirausahawan, Pemerintah mendorong agar mereka bisa menjadi wirausaha-wirausaha baru dalam rangka menciptakan lapangan kerja, mengingat setelah pandemi Covid-19 ini terjadi peningkatan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia,” ucap Iskandar.
Adapun persyaratan bagi mahasiswa untuk dapat menjadi debitur KUR dipermudah. Salah satunya dengan persyaratan usaha berupa surat keterangan.
Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan KUR sesuai dengan kebutuhannya. Mahasiswa dapat mengakses KUR Super Mikro jika usahanya memiliki kebutuhan pembiayaan hingga Rp 10 juta, KUR Mikro untuk pembiayaan Rp 10 juta hingga Rp 50 juta, dan KUR Kecil untuk kebutuhan modal Rp 50 juta hingga Rp 500 juta.
Pada tahun 2021, Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM memutuskan target penyaluran KUR sebesar Rp 285 triliun. Per tanggal 25 Oktober 2021, telah terealisasi sebesar Rp 224,24 triliun atau sebesar 78,68 persen dari target penyaluran.
BRI sebagai Penyalur KUR terbesar dengan plafon Rp 195 triliun berkomitmen untuk membuka akses KUR seluas-luasnya kepada pelaku usaha mikro, termasuk UMKM dari kalangan pergurungan tinggi.
BRI memiliki program pendampingan dan pelatihan melalui fasilitas Rumah BUMN dan program pemberdayaan UMKM lainnya yang dapat membantu pelaku usaha mendapatkan skill dan knowledge baru dalam mengembangkan bisnisnya.
Acara yang dihadiri oleh para mahasiswa dan akademisi dari Universitas Diponegoro, Universitas Stikubank Semarang, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, dan Universitas Semarang ini bertajuk “Kredit Usaha Rakyat Goes to Campus”.
Kegiatan ini merupakan perwujudan kolaborasi antara Pemerintah dan Lembaga Penyalur KUR Bank BRI bersama civitas akademika untuk dapat mendorong entrepreneurship kalangan mahasiswa.
Diharapkan sosialisasi ini bisa menciptakan pengusaha baru yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia minimal sebesar 4%. Suhamdani