KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendi menegaskan, warning pemerintah agar waspada terhadap gelombang ketiga Covid-19 bukan untuk menakut-nakuti dan membuat trauma rakyat.
Warning tersebut merupakan penekanan agar rakyat Indonesia jangan lengah seiring menurunnya trend Covid-19 kurun waktu dua bulan terakhir.
Pasalnya pada saat sekarang ini, tren Covid-19 mengalami kenaikan di sejumlah negara yakni negara di Amerika Selatan ternasuk Brazilia serta sejumlah negara Asia yakni Jepang, Singapura dan Korea Selatan. Bahkan negara Israel yang tingkat vaksinya sudah 80% pun mengalami kenaikan Covid-19.
“Warning tentang ancaman gelombang ketiga Covid-19 ini berdasarkan tren Covid di dunia sehingga ini merupakan peringatan juga untuk kita agar waspada dan jangan sembrono terhadap pelonggaran Covid-19 tersebut,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , disela kunjungan di Kabupaten Karanganyar, Rabu (27/10/2021).
Untuk itu, Prof Muhadjir yang juga pengurus PP Muhammadiyah itu mengingatkan rakyat agar tetap taat protokol kesehatan serta menjaga diri dari potensi terjadinya penyebaran Covid-19.
Namun rakyat tidak perlu takut apalagi trauma bahwa gelombang ketiga Covid-19 akan seperti saat awal diberlakukannya PPKM.
“Jangan takut atau trauma yang penting komitmen mawas diri dan taat prokes,” ujarnya.
Muhadjir menjelaskan, saat ini pemerintah pusat tetap menjaga PPKM berada dilevel dua dan level satu guna mendorong recovery ekonomi yang sempat menurun sebagai dampak PPKM.
Namun komitmen pemerintah itu harus pula diikuti perilaku masyarakat juga menjaga dari potensi terjadinya penyebaran Covid baik itu acara berkerumun serta aktifitas lainnya.
Sinyal itu sengaja ditekankan Muhadjir mengingat seiring recovery ekonomi diikuti meningkatnya aktivitas di seluruh Indonesia. Sedangkan saat PPKM boleh dikata aktivitas masyarakat jauh berkurang.
“Yang jelas jaga komitmen lindungi diri dari Covid-19 dan jangan terjebak euforia kebebasan pada PPKM level satu dan PPKM level dua ini,” pungkasnya. Beni Indra