SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang pria asal Dukuh Margorejo RT 7, Desa Jono, Kecamatan Tanon, Sragen, Supriyanto menciptakan kreativitas nan mengesankan.
Berawal dari ketekunan, pria pemilik bengkel las itu sukses mendesain mobil mewah jenis Lamborghini Aventador.
Namun Lamborghini ciptaannya tentu saja bukan build-up seperti mobil aslinya yang bernilai hampir Rp 8,7 miliar itu.
Akan tetapi Lamborghini Aventador bikinan Supri adalah replika yang dimodifikasi dari mobil lawas merek Honda Accord tahun 1990.
Meski demikian, sepintas Lamborghini KW ciptaan Supri sangat mirip dengan mobil pabrikan ternama asal Italia itu.
Saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM di bengkelnya, Supri mengungkapkan ide memodifikasi Lamborghini itu berawal dari kegemarannya memodifikasi kendaraan bermotor.
Dari keahliannya itu, rupanya membuat salah satu temannya yang merantau, meminta agar dibuatkan mobil ala Lamborghini dari mobil sedan lawasnya Honda Accord tahun 1990.
Permintaan itu kemudian ia sanggupi setelah deal soal harga. Mengingat desain mobil yang ditiru cukup rumit, ia juga mengaku butuh waktu yang tak singkat.
Proyek itu ia mulai dengan mempelajari desain Lamborghini Aventador original type LP-750-4 Superveloce yang akan ditiru.
Berbekal browsing di internet, ia pelajari setiap detail dan bagian luar mobil kalangan jet set itu.
“Pertama baca-baca dan lihat gambar secara detail dari Lamborghini original. Lalu kita aplikasikan ukuran, bentuk dan kedetailannya. Setelah pas, baru dipotong langsung eksekusi pengerjaan,” paparnya.
Supri menguraikan pengerjaan sudah dimulai sejak satu tahun lalu. Bahan yang digunakan adalah plat gafalis dengan ketebalan 1 milimeter dan holo gafalis juga dari body kids sampai asesoris. Sedangkan untuk interiornya memakai PVC lembaran.
Ratusan Juta
Hingga kini, sekitar Rp 70-80 juta biaya sudah dikeluarkannya untuk proyek fantastis itu.
Diperkirakan, total biaya sampai selesai akan menghabiskan sekitar Rp 150 juta.
Estimasi itu belum termasuk kaki-kaki dan interior lainnya yang dimungkinkan bisa bertambah.
Diperkirakan, mobil Lamborghini ciptaannya akan rampung dalam waktu 1,5 tahun. Hal itu karena pengerjaannya santai dan pemesannya juga tidak terburu- buru.
“Ngerjakannya hanya sampingan aja, pas waktu longgar. Waktu awal saya dibantu 4 orang, tapi ini sudah hampir finishing data kerjakan sendiri,” jelasnya.
Selama proses pengerjaan, Supri mengaku sempat menemui beberapa kendala. Terutama saat memindahkan mesin dari depan ke belakang serta membuat sisi-sisi detail bodi mobil yang memang agak rumit dan banyak sudut lekukan.
Terlebih, ini adalah kali pertama ia diminta memodifikasi Lamborghini. Namun berkat ketekunan dan kesabaran, setiap detail bisa ia selesaikan dengan hasil nyaris sama persis.
“Masalahnya banyak hal yang diperhitungkan. Terus ukuran dan presisinya memang butuh konsentrasi ekstra. Kadang agak pusing juga saking detailnya,” urainya.
Supri menyampaikan hingga kini proses pembuatan Lamborghini KW itu sudah mencapai 80 persen. Saat ini tinggal proses finishing bagian luar dan interior.
Yakni pemberian warna bodi dan melengkapi interior. Meski hanya tinggal mengecat, namun ia mengaku ada rasa ketakutan apabila tidak sesuai dengan keinginan customer.
“Rencana untuk warna sesuai permintaan yaitu kemarin merah maron doff. Kalau nggak ya hitam karbon. Harapannya semoga nanti bisa pas dan customer puas,” tandasnya. Wardoyo