KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS COM -Tabir penyebab kematian mahasiswa UNS Gilang Endi Saputra (21) saat Diklat Menwa mulai terkuak yakni dugaan adanya tindak kekerasan.
Namun di sisi lain, keluarga korban sangat polos menyikapinya yakni hanya menginginkan kejujuran dari lubuk hati terdalam kepada panitia.
Pasalnya dari rangkaian kronologi panjang hingga kini tak ada kejujuran dan keterbukaan dari panitia tentang tindakan yang telah dilakukan pada Gilang Endi Saputra hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Bahkan keluarga sangat menyesalkan upaya panitia yang sengaja menutup-nutupi dengan menyebut korban mengalami kesurupan.
“Kami dari keluarga hanya meminta sederhana tidak muluk-muluk hanya memohon kejujuran dari panitia perihal perlakuan seperti apakah yang dilakukan hingga anak saya meninggal dengan kondisi seperti itu,” ungkap Sunardi (58) ayah korban, Kamis (28/10/2021).
Selain itu Sunardi juga berterima kasih terhadap komitmen keseriusan serta transparansi Kapolresta Surakarta Kombespol Ade Safri dalam mengungkap kasus tersebut.
Apalagi keluarga merasa sangat haru atas kunjungan Kapolresta Surakarta Kombespol Ade Safri yang menyempatkan mengunjungi rumah korban serta ziarah ke makam korban.
“Kami berterima kasih Bapak Kapolresta Kombespol Ade Safri sangat transparan dan bertindak cepat mengungkap kasus tersebut,” ujarnya.
Pada bagian lain Sunardi juga berharap jika kelak kasus itu sudah terungkap maka diharapkan yang terakhir jangan sampai terulang lagi.
“Kami juga meminta agar jangan sampai terjadi kasus Gilang-Gilang yang lain setelah anak saya ini,” tandasnya.
Sebagai informasi perkembangan kasus tersebut mulai temui titik terang yakni berdasar hasil otopsi diketahui korban meninggal karena lemas karena pukulan benda tumpul. Beni Indra