Beranda Umum Nasional Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo Menurun, Ganjar dan Anies Naik

Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo Menurun, Ganjar dan Anies Naik

Foto: Republika / Kolase: Suhamdani
Foto: Republika / Kolase: Suhamdani

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Meskipun Pilpres 2024 masih jauh dari saat ini, berbagai berita dan survei mengenai nama-nama yang digadang akan maju dalam pilpres santer terdengar.

Salah satu survei calon presiden yang diadakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas beberapa nama, termasuk Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan nama-nama lain.

Melansir Republika.co.id, hasil survei SMRC menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI masih berada di urutan tertinggi.

Dalam survei ini, Prabowo mengungguli 14 nama lainnya dengan total dukungan 20,7 persen. Hal itu disampaikan oleh Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam paparannya yang disampaikan secara daring pada Kamis (7/10).

“Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama, Prabowo mendapat dukungan  20,7 persen,” ujar Deni.

Tepat di bawah Prabowo, pada urutan kedua terdapat nama Ganjar Pranowo yang merupakan Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar berada di posisi kedua dengan total dukungan 19 persen. Sementara di posisi ketiga ditempati Anies Baswedan yang merupakan Gubernur Jakarta dengan total dukungan 14,3 persen.

Deni Irvani menambahkan, dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama ini, meskipun berada di urutan pertama, elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penurunan dibandingkan survei tahun lalu. Pada Oktober 2020, survei menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 22,2 persen. Sedangkan pada September 2021 berada di angka 20,7 persen. Itu berarti Prabowo mengalami penurunan elektabilitas sebesar 1,5 persen.

Baca Juga :  Unjuk Simpati, Emak-emak dari Berbagai Penjuru Datangi Sidang Praperadilan Tom Lembong di PN Jakarta Selatan

Situasi berbeda justru dialami dua pesaing terdekatnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Ganjar mengalami kenaikan elektabilitas sebesar 7,3 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan naik 4,3 persen dibandingkan tahun lalu.

“Dukungan pada Ganjar 2020 ke September 2021 naik dari 11,7 persen, menjadi 19 persen. Anies naik dari 10 persen menjadi 14,3 persen,” kata Deni.

Prabowo juga menempati posisi pertama dalam survei simulasi tertutup dengan delapan nama capres pada September 2021.

Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 22,5 persen. Diikuti Ganjar Pranowo dengan 20,5 persen, lalu Anies Baswedan dengan 16,1 persen.

Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap delapan nama ini Prabowo juga mengalami penurunan elektabilitas. Dibandingkan survei bulan Mei 2021 lalu, elektabilitas Prabowo saat ini turun sebesar 3,5 persen dari 26 persen menjadi 22,5 persen.

Dalam survei tertutup dengan delapan nama ini, elektabilitas Ganjar justru mengalami kenaikan 4,2 persen. Hal itu disanpaikan juga oleh Deni Irvani.

“Ganjar naik dari 16,3 ke 20,5 persen, sementara Prabowo melemah 26 persen menjadi 22,5 persen,” ujarnya.

SMRC kemudian mengerucutkan survei elektabilitas capres dalam simulasi tiga nama, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Dalam survei ini Prabowo masih memimpin dengan 30,8 persen walau elektabilitasnya mengalami penurunan.

Baca Juga :  Operasi Tangkap Tangan Bakal Dihapus, Jika Johanis Tanak Jadi Ketua KPK

Ganjar tetap berada di posisi kedua dengan kenaikan elektabilitas menjadi 29,3 persen. Sementara Anies berada di posisi ketiga dengan eletabilitas menjadi 25 persen.

“Trennya Ganjar juga menguat dari 25,5 menjadi 29,3 (persen), Prabowo sedikit melemah dari 34,1 menjadi 30,8, Anies sedikit naik dari 23,5 menjadi 25 persen,” pungkas Deni Irvani.

Melansir Republika.co.id, survei yang dilakukan SMRC menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Response rate sebesar 981 atau 80 persen.

Margin of error sekitar 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden diwawancarai melalui tatap muka. Waktu wawancara lapangan dilakukan pada 15-21 September 2021. Wahyu Anwari