SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim pengabdian Prodi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes menggelar pengabdian kepada masyarakat bertajuk peningkatan status gizi anak sekolah.
Diketuai oleh Mursid Tri Susilo, S.Gz, M.Gizi, tim pengabdian beranggotakan Galuh Nita Prameswari, SKM, M.Si Sobihin, S.Pd, M.Pd, Munifa dan Ade Risma.
Pengabdian tersebut dilakukan dengan melalui pendekatan teknologi media informasi dan peran lintas sektor di era new normal Covid-19.
Dijelaskan Mursid melalui rilisnya ke Joglosemarnews, stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi jangka panjang, sehingga memiliki tinggi badan yang lebih pendek untuk usianya.
Dikatakan, stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, khususnya pada anak sekolah dasar.
Dalam kegiatan itu, tim pengabdian FIK Unnes melakukan penyuluhan tentang stunting di SD Negeri Nongkosawit 01, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (14/10/2021).
Sementara itu, Sumiah, S.Pd SD selaku kepala sekolah SD Negeri Nongkosawit 01, Gunungpati, Kota Semarang menyambut baik.
“Tujuan kegiatan ini untuk memberikan penyuluhan kepada anak sekolah dasar mengenai stunting, faktor penyebab, dampak, serta upaya untuk pencegahan dan penanggulangan stunting,” papar Mursid.
Dijelaskan, penyuluhan disampaikan dengan menggunakan teknologi media informasi yang disusun oleh tim berupa e-book (buku elektronik) berjudul “Ayo Perangi Stunting” dengan tulisan dan gambar-gambar yang menarik agar lebih mudah dipahami oleh para siswa.
Kegiatan diikuti oleh 20 siswa kelas 4. Dalam kegiatan pengabdian itu, siswa diberikan tes sebelum (pretest) dan sesudah (posttest).
Penyuluhan dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa terkait stunting. Hasil pretest menunjukkan sebagian besar siswa belum mengetahui tentang apa itu stunting dan berbagai hal terkait stunting.
“Sedangkan hasil posttest menunjukkan sebanyak 16 dari 20 siswa mengalami peningkatan pengetahuan tentang stunting sebesar 33% dari keseluruhan nilai,” bebernya.
Secara umum, kegiatan berlangsung lancar. Para siswa mengikuti penyuluhan dengan seksama dan merespon setiap pertanyaan yang diajukan dengan baik, beberapa siswa juga aktif mengajukan pertanyaan terkait gizi.
Pada kegiatan ini siswa juga diajak menyerukan yel-yel dan mengajarkan “tepuk sehat” untuk memberikan motivasi kepada siswa agar gemar mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
Pada akhir kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada semua siswa untuk mengetahui kondisi status gizinya.
Serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan status gizi anak sekolah untuk menunjang pertumbuhan anak sehat dan pintar. Suhamdani