JOGLOSEMARNEWS.COM — Bulan Desember yang sudah di depan mata membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pengendalian Covid-19 saat libut Hari Natal dan Tahun Baru. Potensi kenaikan kasus pada perayaan akbar yang biasa disambut meriah oleh masyarakat itu harus dicegah mulai dari sekarang.
Jokowi meminta jajaran kabinetnya untuk selalu waspada. Penurunan kasus aktif dengan rata-rata 362 kasus setiap hari ini tak boleh mengendorkan aktifnya penanganan Covid-19 di Indonesia.
Oleh sebab itu, Jokowi secara khusus menyampaikan enam perintah untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19 pada akhir tahun mendatang. Mandat itu dibeberkan dalam rapat terbatas evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Pertama, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga saling bergandengan. Merek perlu menyelaraskan frekuensi dan tidak terjebak pada ego sektoral.
“Sekali lagi, memiliki frekuensi yang sama, jangan terjebak pada ego sektoral. Utamakan kerja sama, utamakan koordinasi,” tutur Jokowi, dilansir dari tempo.co.
Kedua, ia menugaskan intervensi Satgas Covid-19 di lapangan. Langkah ini diterapkan untuk acara atau kegiatan besar yang akan digelar dalam waktu dekat.
Orang nomor satu di Indonesia ini menyoroti KTT G20 di Bali. Tak sebentar, rangkaian acara itu akan berlangsung pada 1 Desember 2021-30 November 2022. Terdapat 150 pertemuan selama jangka waktu tersebut. Sebanyak 500-5.800 delegasi diprediksi hadir dalam setiap pertemuan KTT G20.
“Dunia akan melihat kita. Oleh sebab itu, kemampuan kita dalam mengendalikan pandemi ini betul-betul diuji dan utamanya dalam menjalankan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Ketiga, sosialisasi masif terkait rencana penerapan PPKM Level 3 perlu digencarkan oleh jajaran kabinetnya. Pasalnya, kebijakan tersebut berlaku di seluruh Indonesia saat libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
“Karena memang ada beberapa yang menolak PPKM level 3 menginginkan situasi menjadi normal kembali. Tapi kita harus ingat, bahwa apa pun, utamannya ini pariwisata di Bali memang terdampak paling dalam, tetapi perlu dijelaskan apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita,” jelasnya.
Keempat, presiden meminta gubernur, bupati dan wali kota menjaga keseimbangan gas dan rem perekonomian. Upaya ini sekaligus demi mempertahankan grafik positif pertumbuhan ekonomi yang mulai nampak.
“Kita tahu di kuartal kedua tumbuh 7,70 persen, kuartal ketiga tumbuh 3,51 persen dan kita harapkan di kuartal keempat ini lebih baik dari kuartal yang ketiga,” sebutnya.
Kelima, Jokowi mengingatkan antisipatif kepada Menteri Kesehatan. Kesiagaan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien selama akhir Desember dan awal Januari 2022 harus dipastikan kembali.
“Terutama pemetaan situasi dan terutama di daerah yang berpotensi kasusnya meningkat,” pesan Jokowi.
Tak lupa, vaksinasi yang selalu digeber menjadi mandat terakhir Jokowi. Ia berharap target penyuntikan vaksin 70% dapat tercapai di akhir tahun.
“Ini betul-betul harus bisa tercapai. Saya minta proaktif jemput bola datangi masyarakat dan saya minta backup dari TNI dan Polri utamanya untuk lansia betul-betul dilakukan. Saya melihat vaksinasi door to door yang dilakukan oleh BIN itu baik,” tandasnya. Linda Andini Trisnawati