Beranda Daerah Sragen Subhanallah, Jadi Korban Orderan Fiktif, Pedagang Martabak Spesial di Sragen Akhirnya Ikhlaskan...

Subhanallah, Jadi Korban Orderan Fiktif, Pedagang Martabak Spesial di Sragen Akhirnya Ikhlaskan Puluhan Porsi Pesanan untuk Anak Panti Asuhan An-Nahl

Pesan berisi pesanan makanan yang dikirim pelaku ke korban. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penipuan bermodus orderan fiktif makanan ke pedagang yang mengatasnamakan Ponpes Panti Asuhan An-Nahl Hidayatullah Sragen menguak kisah trenyuh.

Karena sudah tertipu dan terlanjur membuatkan pesanan makanan, puluhan pedagang kuliner yang menjadi korban akhirnya memutuskan untuk mendonasikan dagangan mereka untuk ponpes di Pecing, Sragen itu.

Hal itu diungkapkan Sekretaris dan Bendahara Panti Asuhan An-Nahl Sragen, Dyah Suhartati.

Saat ditemui wartawan, ia mengungkapkan memang ada puluhan pedagang yang datang karena tertipu pesanan fiktif oleh oknum yang mencatut nama Ponpesnya beberapa hari lalu.

Mayoritas pedagang kala itu mendadak datang ke Ponpes dengan membawa sedikitnya 30 porsi makanan.

Menyikapi hal itu, para pengurus pondok kemudian langsung berkumpul dan berusaha memberikan penjelasan bahwa pihak ponpes tak pernah memesan.

“Kami pengurus berkumpul memberikan penjelasan kepada setiap pedagang bahwa tidak ada yang memesan makanan,” paparnya.

Dyah menguraikan mendengar penjelasan itu, sejumlah pedagang yang sadar telah melayani pemesanan fiktif kemudian memutuskan mendonasikan puluhan porsi makanan yang telah disiapkan kepada anak-anak pondok pesantren

Baca Juga :  Calon Bupati Sragen 02 Sigit Pamungkas Nyoblos di Kampung Halaman Kedawung

Salah satunya pedagang martabak yang akhirnya rela menyedekahkan 30 porsi martabak spesial untuk anak-anak panti.

Dyah menjelaskan pedagang martabak itu memutuskan ikhlas memberikan makanan daripada makanan tersebut tidak ada yang mengonsumsi.

“Akhirnya pengurus kami diminta mengambil makanan ke kedai martabak tersebut,” tambahnya.

Namun, tidak berselang lama ada sejumlah pedagang lain datang dengan membawa paket makanan.

Imbau Hati-Hati

Makanan yang didonasikan sampai dibagikan kepada warga sekitar Ponpes karena banyaknya makanan tidak akan habis untuk anak penghuni ponpes yang hanya berjumlah belasan saja.

“Sebagian kita bagikan ke warga sekitar. Takut enggak habis,” imbuh Dyah.

Ketua Yayasan An-Nahl Hidayatullah Sragen Tri Sanyoto menjelaskan bahwa kasus pesanan makanan itu adalah modus penipuan yang mencatut pengurus Pondok Pesantren/ Panti Asuhan An-Nahl Sragen.

Untuk menghindari banyak korban, pihaknya memutuskan membuat pemberitahuan tertulis terkait modus penipuan mengatasnamakan ponpesnya.

“Saat ini pedagang harus waspada dan berhati-hati banyak modus penipuan dengan media sosial dengan menunjukkan bukti transfer yang diedit. Kemudian harus cek apakah sudah tertransfer atau belum. Saran kami itu. Yang terpenting konfirmasi pondok kami memesan. Biasanya orang mau donatur kasih bakso atau apa membutuhkan atau tidak. Kami tidak melapor polisi karena sebenarnya yang lebih dirugikan adalah para pedagang itu. Kami hanya memberikan pemahaman agar mereka lebih berhati-hati,” jelasnya. Wardoyo