Beranda Daerah Wonogiri Terbaik di Jateng, Selisih Data Vaksinasi COVID-19 di Wonogiri Hanya Ratusan Padahal...

Terbaik di Jateng, Selisih Data Vaksinasi COVID-19 di Wonogiri Hanya Ratusan Padahal Daerah Lainnya Mencapai Puluhan Ribu

BTT
Vaksinasi salah satu upaya yang digenjot Pemkab Wonogiri dalam menghadapi pandemi COVID-19. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Proses pendataan vaksinasi COVID-19 di Wonogiri menjadi yang terbaik di Jateng. Menyusul selisih pendataan yang hanya mencapai angka ratusan.

Padahal kabupaten/kota lainnya di Jateng mencatatkan selisih hingga puluhan ribu.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo membeberkan data dari Provinsi Jateng terkait integrasi data antara aplikasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) dan P-Care vaksinasi. Aplikasi SMILE secara singkat adalah aplikasi yang mencatatkan distribusi vaksin, sedangkan aplikasi P-Care dapat dikatakan sebagai aplikasi yang mencatatkan realisasi.

Khusus Wonogiri, selisih data soal vaksinasi dari dua aplikasi yang diintegrasikan hanya 187 dosis vaksin. Padahal, di kota/kabupaten lain selisih data vaksinasi mencapai ribuan bahkan puluhan ribu.

“Dugaannya ada selisih ini karena vaksin yang multidosis, saat diambil kurang pas. Ketika dibuka masih sisa dua dosis, itu kan juga bisa. Kalau sudah begitu kan besoknya sudah tidak bisa dipakai,” kata Bupati, Jumat (5/11/2021).

Minimnya selisih data ini menurut pria yang akrab disapa Jekek ini bisa ditekan lantaran pola distribusi vaksin yang dilakukan di Wonogiri. Distribusi vaksin disesuaikan dengan kemampuan dari tiap faskes.

“Stok vaksin ini tidak digelontorkan secara kolosal, dikontrol oleh Dinkes (Dinas Kesehatan). Dengan begitu, stok vaksin tidak menumpuk di faskes tapi diatur Dinkes,” kata dia.

Input data vaksinasi ke aplikasi itu harus dilakukan secara real time. Selain itu, dilakukan pembagian tugas bersama dengan TNI/Polri untuk menginput data vaksinasi. Semua stok vaksin menjadi tanggung jawab kolektif.

Baca Juga :  Awal Penghujan Saatnya Tanam Pohon, Contohlah Aksi dari Bendungan Kulurejo Nguntoronadi Wonogiri ini

Hingga saat ini capaian vaksinasi di Wonogiri mencapai 89,84 persen. Bupati menuturkan, vaksinasi dosis kedua sudah mencapai angka 58 persen. Pihaknya pun saat ini menunggu distribusi vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.

Sementara belum lama ini ada informasi yang menyatakan bahwa Pemkab Wonogiri menolak pemberian vaksin COVID-19 jenis Johnson & Johnson. Benarkah informasi itu?

Jika benar apa alasan Pemkab Wonogiri menolaknya? Apakah capaian vaksinasi sudah melebihi target atau ada faktor lainnya.

Ketika hal ini dikonfirmasikan ke Bupati Wonogiri, pihaknya menyatakan bahwa informasi tersebut memang seperti itu. Pemkab Wonogiri memang menolak pemberian vaksin COVID-19 jenis Johnson & Johnson tersebut. Namun demikian ada alasan tertentu di balik penolakan tersebut.

Bupati menerangkan, pemberitahuan soal pemberian vaksin COVID-19 jenis Johnson & Johnson sangat mendadak. Di samping itu menurut informasi dosis yang diberikan minim.

“Jumlahnya sekitar 9.000 dosis. Itu juga harus dihitung dosis keduanya bagaimana. Ini soal teknisnya, bukan menolak karena ada unsur tertentu. Ini perlu diluruskan,” kata Bupati.

Bupati menerangkan, saat itu pihaknya sedang fokus melakukan vaksinasi di tahap pertama. Dimana mayoritas vaksin yang didapatkan adalah merk Sinovac. Capaian vaksinasi ketika diberi jatah vaksin Johson & Johnson pun sudah mencapai sekitar 86 persen. Akan sulit juga mendapatkan sasaran bagi sasaran vaksin Johnson & Johnson.

Baca Juga :  Ramai ramai Andalkan Endorsement di Pilkada 2024, Paslon Justru Tidak PD, Strategi atau Gimmick Politik?

“Beda kalau Johnson & Johnson ini diberikan di awal, saat capaian vaksinasi kami masih 30 persen, masih banyak sasarannya. Menolak itu karena capaian vaksinasi dosis pertama sudah di angka 86 persen pada waktu itu,” tegas pria yang akrab disapa Jekek itu.

Dia menambahkan, jika vaksin itu disebar di 25 kecamatan dan 34 fasilitas kesehatan yang ada di Kota Sukses akan sangat sulit mendapatkan sasaran. Apalagi untuk stok vaksin di dosis keduanya. Aris