Beranda Daerah Sragen 10 Napi Perempuan di Lapas Sragen Mendadak Tak Kuasa Menahan Air Mata....

10 Napi Perempuan di Lapas Sragen Mendadak Tak Kuasa Menahan Air Mata. Sindy Ingat Ibunya Harus Merawat 3 Anaknya di Rumah!

Ilustrasi wanita menangis sedih. Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perasaan Sindy Yuli Astuti tampak campur aduk antara senang dan sedih.

Sudah dua tahun, wanita paruh baya itu harus terpisah keluarga karena menjalani ujian hidup di balik jeruji besi Lapas Kelas II A Sragen.

Kerinduan akan keluarga dan anak-anaknya membuatnya larut dalam kesedihan. Namun hatinya juga tak dapat menyembunyikan rasa haru ketika mendapat kesempatan untuk berkomunikasi dengan ibu tercintanya.

Momen haru itu didapat bersamaan dengan peringatan Hari Ibu, yang jatuh pada Rabu (22/12/2021).

Oleh pihak Lapas, momen hari ibu itu diperingati dengan memberikan fasilitas video call kepada warga binaan dengan keluarga terutama ibu mereka.

Meski hanya beberapa menit, para warga binaan mengaku cukup terbantu bisa berkomunikasi dengan keluarga.

Termasuk Sindy yang mengaku terharu saat mendapat kado istimewa di momen peringatan hari Ibu dari Lapas yang sudah ia huni hampir dua tahun terakhir ini.

“Saya teringat sosok Ibu saya di rumah. Beliau kini harus mengasuh ketiga anak saya. Ternyata perjuangan Ibu sangat luar biasa berat dan besar sekali,” ujar Sindy sembari terbata-bata.

Baca Juga :  Breaking News: Warga Sangiran Kalijambe Digegerkan Seorang Pemuda Hilang dan Hanyut di Sungai Cemoro Jembatan Cinta Penghubung Sragen dengan Karanganyar

Perlahan air matanya meleleh. Momen haru itu membuatnya merasa bersalah telah terjerat tindak pidana hingga memisahkannya dengan keluarga tercinta.

Atas kekhilafannya, Sindy kini harus menjalani pembinaan selama dua tahun di lembaga pemasyarakatan kelas II A Sragen.

Selain komunikasi dengan keluarga, peringatan Hari Ibu itu juga diwarnai dengan pemberian ucapan berupa buket bunga dari petugas Lapas.

Momen tersebut membuat para warga binaan yang dikumpulkan di aula, menjadi hanyut dalam kesedihan.

Saking terharunya, tak kurang dari 10 warga binaan perempuan sampai tak kuasa menahan tangis. Mereka juga mendapat pembinaan penguatan mental.

Di momen istimewa itu, mereka juga diberi kebebasan untuk memasak sesuai selera agar sedikit mengobati rasa rindu.

Kasi Pembinaan Nara Pidana dan Anak Didik Lapas Kelas IIA Sragen, Agung Hascahyo menyampaikan momentum peringatan hari ibu menjadi salah satu penguatan mental para warga binaan.

Pembinaan itu dilakukan untuk memberikan pembekalan motivasi agar warga binaan bisa menyongsong masa depan yang lebih baik.

Baca Juga :  Pemkab Sragen Raih Peringkat Terbaik Ke 3 Penilaian KPK RI dengan Skor MCP 96, Ini Kata Bupati Yuni !

“Kami beri inspirasi dan wejangan bahwa mereka masih punya masa depan yang lebih baik walaupun berada di lembaga kemasyarakatan,” ujarnya.

Guna mempersiapkan masa depan ketik kembali ke masyarakat, mereka juga dibekali ilmu spiritual agama maupun ketrampilan.

Dengan begitu, saat keluar dari lembaga pemasyarakatan, mereka sudah siap menyongsong masa depan dengan keterampilan. Wardoyo