KALTARA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lagi asyik memancing sore hari, seorang pria berinisial ZA (30) diterkam buaya di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (20/12/2021).
Sampai sekarang, nasib korban belum diketahui. Plt Danramil Sesayap, Maulidi membenarkan kejadian tersebut.
Kejadian tragis itu bermula saat korban bersama temannya memancing di di Jalan Poros Bebatu, KM 6, Kecamatan Sesayap Hilir pada Senin (20/12/2021).
Korban bersama Purnawan (saksi) berangkat dari Desa Sesayap Selor menuju Desa Bebatu, untuk memancing di Pelabuhan Bebatu.
“Sebelum kejadian itu, mereka sempat mancing di Pelabuhan Besar Bebatu, jam 10.00 Wita,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Seusai mancing di Pelabuhan Bebatu, kedua orang ini pun memutuskan untuk pulang ke Sesayap Selor, sekira pukul 17.30 Wita.
Namun sebelum pulang ke Sesayap Selor, keduanya singgah memancing di KM 6, Kecamatan Sesayap Hilir.
“Meraka memancing secara terpisah tempat, dengan jarak kurang lebih 25 meter,” ungkapnya.
Setelah 15 menit memancing, Purnawan mendengar suara teriakan. Ia pun sontak berlari menuju arah teriakan.
“Saat lari ke arah teriakan itu, dia melihat buaya menerkam temannya (korban)” katanya.
Kejadian serupa
Kejadian serupa juga dialami oleh seorang bocah 8 tahun, bernama Anugerah di Kutai Timur. Korban ditemukan meninggal akibat terkam buaya di Pantai Teluk Lombok, Sangatta Selatan.
Di bagian tubuh korban ditemukan beberapa luka gigitan.
Semula korban jalan-jalan ke Pantai Teluk Lombok, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutim bersama orangtua dan kerabatnya.
Saat kejadian, tidak ada seorang pun dari keluarganya yang mengetahui bahwa Minggu (5/9/2021) kemarin menjadi hari terakhir bagi bocah yang baru duduk di bangku sekolah dasar tersebut.
Salah seorang saksi yang datang bersama rombongan, Yosef menceritakan bagaimana kejadian tragis yang menimpa Anugerah.
“Kami ada ke Pantai Teluk Lombongan rombongan ada dua mobil, satu avanza dan satunya mobil pick up datang sekitar pukul 10.00 Wita dari kilo 3,” tuturnya saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co melalui selular.
Sampai di Pantai Teluk Lombong, menurut Yosef ada kegiatan ibadah baptis kepada ayah korban di perairan pantai.
Namun, saat yang lain melakukan kegiatan ibadah, korban bersama anak-anak lainnya yang berjumlah sekitar 10 anak bermain di perairan dangkal. Berjarak 3 meter dari lokasikeluarga.
“Anak-anak berenang di lokasi yang tidak jauh, dan perairannya sangat dangkal. Lebih dangkal dari lokasi saya,” ujarnya.
Tetapi tidak ada yang tahu, tiba-tiba Anugerah menghilang.
Salah seorang anak mencari keberadaan Anugerah, termasuk orangtua dan rombongan yang datang ikut mencari keberadaannya.
Berselang antara 30 menit hingga satu jam melakukan pencarian, ayah dan paman korban meminjam speedboat untuk mencoba mencari ke lokasi agak tengah.
“Pinjam speedboat di sekitar pantai, lalu dicari dan tak lama ditemukan kaki yang diduga bagian tubuh korban terlihat mengambang di bawah dermaga,” ungkap Yosef.
Salah satu keluarga langsung turun ke bawah dermaga untuk mengambil bagian tubuh korban yang kala itu didapati sudah lemas tak berdaya.
Tampak beberapa luka gigitan buaya di bagian dada, punggung, dan sekitar paha.
“Pas diangkat, sudah ada luka gigitan buaya di badannya,” ujarnya pada tribunkaltim.co.
Lebih lanjut, Yosef menepis adanya kabar bahwa sebelum menghilang, Anugerah menyelam bersama ayahnya.
Ia meralat, bahwa Anugerah disadari sudah menghilang ketika bermain di perairan yang dangkal bersama teman-teman seusianya.
“Tidak benar dia menyelam bersama ayahnya. Dia bermain bersama teman-temannya tidak jauh dari kami,” ucapnya.
Yosef menambahkan bahwa saat itu kondisi air sedang tenang dan tidak ada ombak yang terlalu tinggi.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















