BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjadi bagian dari eks Karesidenan Surakarta, Kabupaten Boyolali juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang patut diandalkan.
Tak hanya wisata alam yang menyajikan keindahan gunung, kesejukan mata air dan keelokan panorama, Boyolali juga memiliki wisata buatan yang modern dan kekinian seperti KRIB.
1.Kebun Raya Indrokilo:
Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) diresmikan LIPI pada Mei 2019 lalu. Seiring menurunnya PPKM, maka kini kebun raya yang berlokasi di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo kembali dibuka untuk umum.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, hingga kini tiket masuk masih gratis.
Namun demikian, pengunjung tetap wajib membawa tiket untuk diserahkan kepada petugas di pintu gerbang masuk.
“Besaran tiket masuk masih dalam pembahasan. Yang ada baru sewa sepeda untuk keliling di kawasan KRIB yang dipatok Rp 5.000/jam,” katanya.
Dalam kawasan KRIB seluas 8,9 hektare, terdapat lebih dari 900 spesimen koleksi tumbuhan yang sudah ditanam. Kebun Raya
Indrokilo juga memiliki beberapa monumen serta bangunan yang khas.
Semua monumen ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan jadi tempat untuk berfoto.
Seperti, Gerbang Pasingsingan, Patung Sosro Birowo, serta replika Air Terjun Niagara. Ada pula replika bahtera Nabi Nuh yang berada di sisi selatan.
Kebun Raya Indrokilo Boyolali juga dilengkapi sejumlah taman tematik seperti Taman Tematik Buah Lokal, Taman Paku-pakuan, Taman Labirin, Taman Koleksi Tanaman Obat, dan Taman Koleksi Bambu.
2. Wisata Air Kali Guyangan
Kali Guyangan di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono kini menjadi ikon baru wisata di kawasan Boyolali. Pengunjung sangat ramai, utamanya pada hari Minggu dan hari libur.
Ada sensasi tersendiri bagi pengunjung. Ya, mereka bisa menikmati aneka makanan dari sejumlah warung makan yang buka di pinggir sungai. Uniknya, pemilik warung menyediakan meja dan kursi bagi pengunjung di tengah sungai.
“Ya, sambil menikmati hidangan, pengunjung bisa sambil keceh atau mencelupkan kaki ke dalam air sungai yang jernih,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Supana.
Tak jauh dari sana, juga terdapat Komplek Pemandian Pengging yang merupakan peninggalan Keraton Surakarta.
Ada tiga pemandian yang bisa dimanfaatkan pengunjung. Yaitu, Umbul Temanten, Umbul Dhudha dan Umbul Ngabeyan.
Yang terakhir ini dulu merupakan tempat mandi keluarga Keraton Surakarta.
“Airnya jernih dan sejuk karena langsung keluar dari mata air. Pengunjung juga menikmati tempe dan tahu goreng yang disajikan dalam kondisi hangat,” ujarnya.
3. Wisata Alam Gunung Merapi- Merbabu
Bagi masyarakat yang suka petualangan, maka wisata alam Merapi- Merbabu di Kecamatan Selo mungkin bisa jadi alternatif tujuan wisata yang bisa dituju.
Ya, pengunjung bisa memanfaatkan areal pertanian sayuran milik warga untuk berjalan- jalan. Udaranya sejuk dan nyaman.
“Pemandangannya sangat indah dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu,” ujar Kepala Disporapar Boyolali Supana.
Pengunjung juga bisa membeli aneka sayur dengan cara memetik langsung di ladang. Pengunjung juga tak perlu bingung mencari makanan. Di sana ada sejumlah warung dengan aneka menu dan harga terjangkau.
“Bisa pula menikmati makanan khas jadah.” ujarnya.
Jika ingin menginap, tersedia sejumlah homestay atau penginapan murah milik warga. Bahkan, Pemkab Boyolali juga memiliki homestay yang bisa disewa pengunjung.
Dari halaman homestay, pengunjung bisa melihat panorama Gunung Merapi yang elok.
“Kawasan wisata Selo mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan raya Solo- Selo- Borobudur (SSB). Jalannya sudah mulus.”
4. Tempat Wisata Waduk Cengklik
Tempat wisata Waduk Cengklik berada di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak. Memiliki luas permukaan air hingga 300 hektare, Waduk Cengklik dibangun tahun 1930-an.
Waduk ini memiliki fungsi utama sebagai sumber pengairan bagi persawahan sekitar.
Namun, kini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata oleh masyarakat. Setiap hari, waduk selalu ramai pengunjung.
Ada yang sekedar menikmati indahnya pemandangan. Apalagi pada sore hari, pemandangan sunset terlihat sangat indah. Namun ada pula yang asyik memancing ikan.
Bagi yang hobi makan, terdapat warung- warung makan dengan menu serba ikan. Ada pula pecel beras merah.
“Hidangan disajikan dengan pincuk atau alas daun pisang dan dimakan di pinggir waduk terasa sangat nikmat,” ujar Kepala Disporapar Boyolali, Supana.
Waduk Cengklik juga gampang dijangkau. Dari Jalan Tol Solo- Semarang, bisa keluar di pintu tol Bandara Adisumarmo lalu belo ke arah barat. Bisa juga dijangkau dari Kartasura ke utara arah Colomadu.
“Sesampai perempatan jembatan Kali Pepe, ambil jalur ke barat sejauh 1 km. Sudah sampai ke Waduk Cengklik,” pungkasnya. (Waskita)