JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun, Pakar: Bukan Semata Karena Vaksinasi, Tapi Karena Ini

Corona
Ilustrasi Covid-19 / Pixabay
ย ย ย 

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Secara umum kasus Covid-19 di Indonesia sudah menurun. Namun dimungkinkan, penurunan itu bukan hanya karena faktor vaksinasi Covid-19.

Demikian dilontarkan oleh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dwi Agustian.

Dikatakan, penurunan kasus Covid-19 saat ini boleh jadi bukan hanya karena vaksinasi, tapi kombinasi dengan gelombang kedua.

Sejauh ini, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum mencapai 70 persen sebagai ambang batas teori kekebalan komunitas.

โ€œSehingga saya punya hipotesis yang belum teruji bahwa ini kemungkinan dihasilkan oleh gelombang besar populasi masyarakat yang terinfeksi lalu memiliki ketahanan varian Delta,โ€ katanya dalam Satu Jam Berbincang Ilmu yang digelar daring oleh Dewan Profesor Universitas Padjadjaran, Sabtu sore, 11 Desember 2021.

Gelombang kedua kasus Covid-19 di Indonesia ditandai oleh lonjakan kasus harian sebanyak 56.757 orang pada 15 Juli 2021. Sebelum lonjakan itu, kata Dwi, pada Januari dimulai vaksinasi Covid-19 dan temuan varian Delta pada 3 Mei sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga :  1 Jam Rosan Roeslani Bertemu Pratikno, Membahas Susunan Kabinet untuk Pemerintahan Prabowo?

Dari informasi yang diperolehnya, kasus Covid-19 pada Juli-Agustus 2021 disebabkan oleh virus yang tidak bervariasi. โ€œSemua didominasi oleh varian Delta,โ€ kata dosen dengan keahlian epidemiologi spasial itu. Tren kasus baru hariannya kemudian sangat jauh berkurang per 16 November lalu.

Menurut Dwi, Indonesia tidak bisa mencegat masuknya varian Delta di bandara dengan aturan karantina selama 3 hari bagi orang yang tiba dari luar negeri. โ€œSehingga kita kecolongan dapat varian Delta,โ€ kata ahli ilmu kesehatan masyarakat itu. Selain itu ada masalah pada sistem kesehatan sehingga banyak kasus Covid-19 yang tidak terlaporkan.

Tantangannya sekarang adalah dengan varian Omicron. Sejauh ini, Dwi mengatakan, dilaporkan belum ada temuan di Indonesia dari hasil pemeriksaan sampel yang ada. Sementara varian baru Covid-19 itu sudah ditemukan di Singapura. โ€œMampukah pemerintah Indonesia menjaga perbatasan dari varian baru ini,โ€ katanya.

Baca Juga :  Terbukti Langgar Kode Etik, Pelapor Kecewa Anwar Usman Hanya Diberi Teguran Tertulis

Kusnandi Rusmil, Guru Besar Unpad bidang kedokteran anak, yang ikut dalam diskusi, mengatakan bahwa beberapa orang menanyakan kenapa sekarang tidak ada lonjakan kasus ketiga. โ€œApakah karena herd immunity atau kebanyakan kita sudah tertular tanpa gejala jadi punya kekebalan,โ€ katanya. Untuk menemukan jawabannya, muncul usulan riset pada kalangan sivitas akademika Unpad.

Dwi Agustian mengatakan, jumlah mahasiswa Unpad sekitar 30-40 ribu orang dan tersebar di berbagai daerah. Dari sampel populasi itu bisa dilihat kondisi kekebalan tubuh terhadap Covid-19 lewat pengambilan darah untuk diperiksa. โ€œItu data untuk menjawab pertanyaan,โ€ kata Ketua Satuan Tugas Covid-19 Unpad itu.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com