Beranda Daerah Sragen Miris, Mertua Anggota DPRD Sragen Jadi Korban ke- 21 yang Tewas Kesetrum...

Miris, Mertua Anggota DPRD Sragen Jadi Korban ke- 21 yang Tewas Kesetrum Jebakan Tikus. Berikut Daftar Lengkapnya!

Jenazah almarhumah ibu mertua Anggota DPRD Sragen, Heru Waluyo, Hj Sulastri (60) yang meninggal dunia kesetrum jebakan tikus di sawahnya di Pilangsari, Ngrampal, Jumat (31/12/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“
Keganasan perangkap setrum jebakan tikus tak henti memakan korban nyawa di Sragen.

Meski imbauan dan larangan sudah terus digencarkan, faktanya pemasangan setrum jebakan tikus tak jua mereda.

Hari ini, petaka setrum jebakan tikus kembali memakan korban jiwa. Kali ini korbannya adalah seorang nenek berusia 60 tahun asal Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Jumat (31/12/2021) siang ini.

Korban bernama Hj Sulastri (60) asal Dukuh Tanjang, Kedungupit. Nenek malang itu diketahui adalah mertua dari anggota DPRD Sragen dari Fraksi PDIP, Heru Waluyo.

Almarhumah meninggal kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri di daerah Pilangsari, Ngrampal.

Insiden tragis itu terjadi pukul 13.00 WIB siang ini. Menurut tetangga almarhumah, Mas Nur, insiden bermula ketika korban berniat menengok tanaman di sawahnya Pilangsari, Ngrampal.

โ€œTadi habis Jumatan, almarhumah berangkat ke sawah untuk nengok tanaman di sawah. Sawahnya di daerah Pilangsari. Kebetulan dipasangi jebakan tikus pakai setrum. Barusaja ditemukan sudah meninggal dunia kesetrum jebakan tikus di sawahnya itu,โ€ ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (31/12/2021).

Nur menguraikan saat kejadian, perangkap setrum jebakan tikus yang dipasang di sawah korban, diduga lupa dimatikan sejak malam.

โ€œKemungkinan lupa dimatikan,โ€ tuturnya.

Usai kejadian, tim dari Polsek dan tim Puskesmas langsung terjun ke lokasi melakukan evakuasi dan olah TKP.

Jenazah almarhumah kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka.
Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi membenarkan kejadian tersebut.

โ€œIya benar. Mertuanya Pak Heru. Kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri di wilayah Pilangsari Ngrampal. Ini saya di lokasi melalukan evakuasi dan olah TKP,โ€ ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (31/12/2021).

Daftar Kejadian dan Korban

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , Hj Sulastri mertua legislator Heru Waluyo itu tercatat menjadi korban tewas ke-21 di tangan perangkap setrum jebakan tikus selama kurun dua tahun terakhir.

Sebelumnya, awal bulan ini, nenek bernama Mbah Samiyem (80) juga ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus beraliran listrik di sawah bengkok Kadus di wilayah Dukuh Plasan, Singopadu, Sidoharjo.

Nenek malang asal Dukuh Nglebak, Sidoharjo, Sragen itu ditemukan tak bernyawa di dekat pematang sawah bengkok yang dipasangi kawat jebakan tikus beraliran listrik.

Rentetan kejadian petani tewas kesetrum jebakan tikus dan kondisi para korban dalam kurun 1,5 tahun terakhir. Foto kolase/Wardoyo

Sebelumnya petani bernama Suparlan (69) warga Dukuh Gabusan RT 19, Desa Tanon, Kecamatan Tanon juga tewas pada Selasa (24/8/2021) lalu akibat kesetrum jebakan tikus di sawahnya.

Baca Juga :  Curi 21 Nangka Muda, Pasangan Kekasih di Sragen Diamuk Massa yang Marah

Sebelumnya, ada Munadi (51) petani di Dukuh Nguter, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal, tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya pada Sabtu (31/7/2021) malam.

Kemudian, petani asal Desa Tangkil Sragen, Sukimin (58) juga tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya Kamis (29/7/2021) malam.

Ia tewas tergeletak di sawahnya usai kesetrum jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

Sebelumnya, insiden serupa menimpa Iwan Supardi (61) petani di Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen. Iwan ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya tepat di hari Raya Idul Fitri, Kamis (13/5/2021).

Di belakangnya ada Suyadi Siswanto (64) petani asal Dukuh Ngaringrejo, Desa Newung, Sukodono, Sragen yang juga meninggal kesetrum jebakan tikus di sawahnya akhir April 2021.

Kondisi jenazah petani asal Karangudi Ngrampal yang tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya, Sabtu (31/7/2021) malam ini. Foto/Wardoyo

Lantas ada Cipto Purnomo (55) perangkat desa Kecik, Tanon yang tewas akibat setrum jebakan tikus di sawah bengkoknya, Sabtu (10/4/2021).

Lalu Mbah Sunardi (63), petani asal Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen meninggal juga akibat kesetrum jebakan tikus di persemaian sawahnya pada Sabtu (6/3/2021) silam.

Petani malang itu ditemukan meregang nyawa di persemaian sawahnya dengan tubuh luka bakar kesetrum jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

Sebelumnya, 12 warga di beberapa wilayah juga sudah meregang nyawa akibat kesetrum perangkap jebakan tikus di sawah.

Di antaranya Senin (2/11/2020) silam, petani asal Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Suyadi (58) warga Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen juga ditemukan tewas kesetrum di sawahnya.

Kemudian dua hari berikutnya, Rabu (4/11/2020) kejadian serupa kembali terulang.

Petani di Desa Jatitengah, Sukodono bernama Jumino (58) asal Putatsewu RT 2, Jatitengah, Sukodono, Sragen juga ditemukan tewas di pematang dan sawah milik tetangganya, Pariman (59) asal Lemahireng RT 5, Jatitengah, Sukodono, Sragen.

Selain Suyadi dan Sumino,
sebulan sebelumnya masih di akhir 2020, perangkat desa asal Kranggan, RT 21 Desa Pengkol, Tanon, Supomo (53) juga ditemukan tewas di sawahnya karena kesetrum jebakan tikus.

Kemudian, Kamis (13/8/2020) sebelumnya, seorang petani di Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, bernama Karno Purnomo alias No Balak (60) warga Dukuh Celep RT 14/4, Desa Gringging, Sambungmacan, Sragen ditemukan tewas di sawahnya karena jebakan tikus.

Petani paruh baya itu ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat kawat di sawah dukuh setempat.

Sebelumnya, delapan korban juga tewas dalam kurun tak lama sebelumnya.

Baca Juga :  Sertijab Komandan Batalyon Infanteri 408 Suhbrastha Dari Letkol Inf Slamet Hardianto Kepada Letkol Inf Afdhal

Mereka di antaranya Prapto Wiyono alias No Banjir (66) petani asal Dukuh Bulakrejo RT 28/1, Duyungan, Sidoharjo, Sragen.

Ia tewas kesetrum jebakan tikus berlistrik di sawahnya, akhirnya dimakamkan Rabu (29/7/2020) pagi.

Sebelumnya, buruh tani bernama Atun Suryanto (50) asal Kampung Sine RT 1/4, Kelurahan Sine, Sragen juga ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya Kampung Klumutan Sine, Jumat (8/5/2020) pagi.

Nasib serupa menimpa buruh tani bernama Nilam (45) warga Dukuh Donorojo RT 12, yang juga ditemukan tak bernyawa seusai terkena jebakan tikus bermuatan listrik, Jumat (2/5/2020).

Nilam tewas tergeletak di pematang sawah milik tetangganya, Sugiyo.

Kemudian Selasa (28/4/2020), seorang buruh tani asal Dukuh Ngrampal, RT 29 Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, bernama Yanto (54) juga meninggal dunia di areal persawahan di Dukuh Bugel, Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen.

Saat ditemukan kondisinya telungkup dengan luka bakar menempel di kabel jebakan tikus yang ada di tepi sawah majikannya.

Tak hanya itu, jebakan tikus juga merenggut nyawa Andi Nugroho (31) warga Madiun, Jatim pada 17 Februari 2020.

Ia ditemukan dengan kondisi kaki melepuh dan luka bakar sebelum kemudian meninggal akibat kesetrum jebakan tikus di persawahan wilayah Siwalan, Sragen Kota.

Ilustrasi petani tewas kesetrum jebakan tikus di Sragen. Foto/Wardoyo

Sebelumnya, dua warga Jambanan Sidoharjo juga tewas terkena jebakan tikus berlistrik di sawah setempat pada medio dan akhir 2019 lalu.

Dari total 21 korban sejauh ini, 2 korban tercatat berprofesi sebagai perangkat desa di Tanon yakni di Pengkol dan Kecik. Sedangkan 19 sisanya adalah petani dan buruh tani.

Rentetan kejadian yang terus berulang itu menyiratkan keprihatinan sejumlah pihak. Semua pun berharap tragedi setrum tikus bisa segera berakhir. Wardoyo