KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hajatan pemilihan ketua RT di Dukuh Mlilir RT 2 RW 6, Desa Lumbungkerep, Kecamatan Wonosari, Klaten dibikin unik dan meriah pada Minggu (26/12/2021) pagi. Mirip dengan pesta demokrasi lima tahunan, panitia menyiapkan bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS) lengkap dengan surat suara.
Suasana makin meriah karena di lokasi TPS disuguhi hiburan organ tunggal. Warga yang telah mencoblos dipersilakan duduk menikmati hiburan musik dangdut sambil menyantap snack yang disediakan panitia. Waktu pencoblosan dibatasi mulai pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB.
Di panggung, tiga calon yang siap bertarung memperebutkan suara juga dipajang layaknya pemilihan kepala desa (Pilkades). Mereka adalah warga setempat yang dinyatakan bersedia dan lolos seleksi oleh panitia untuk menjadi calon ketua RT.
Di sepanjang jalan masuk kampung menuju lokasi TPS banyak ditemui gambar-gambar calon yang menawarkan visi dan misi agar dicoblos.
Ditemui di sela-sela pencoblosan, Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Danang Aji Sulistyono mengatakan pemilihan ketua RT ini sengaja dibuat mirip dengan pemilu lima tahunan agar beda dan meriah.
Menurutnya, hajatan coblosan itu merupakan program dari pemerintah Desa Lumbungkerep yang digelar serentak. Sehingga tidak hanya pemilihan ketua RT, tapi juga pemilihan ketua RW di seluruh Desa Lumbungkerep.
“Kita dapat anggaran dari pihak desa sekitar Rp 5 juta, kemudian ditambah dari para donatur. Butuh waktu sekitar satu bulan untuk menyiapkan acara ini,” kata Danang.
Ia mengatakan jumlah warga yang memiliki hak pilih mencapai 125 orang. Tiga calon atas nama Sugimin, Sriyono, dan Sunardi sebelumnya telah melakukan sosialisasi sebagai bentuk perkenalan pada warga.
“Pada 20 Desember lalu tiga calon istilahnya dikirap keliling kampung dengan naik songkro (gerobak kecil) sebagai bentuk perkenalan sekaligus kampanye pada warga calon pemilih,” ungkap Danang.
Kepala Desa Lumbungkerep drg Sri Supono mengatakan pemilihan ketua RT dan RW itu merupakan program desa yang dilakukan serentak pada hari itu. Mereka para ketua RT dan RW yang terpilih akan menjabat sampai dengan tahun 2025.
“Ini sebagai bentuk pembelajaran demokrasi secara langsung dan untuk menghidupkan kembali budaya guyup rukun dan gotong-rotong,” kata Supono.
Sebelum coblosan, diawali dengan acara peresmian gapura yang merupakan buah dari gotong-royong dan swadaya warga. “Kegiatan seperti ini harus dilestarikan karena merupakan budaya asli bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sementara, pemilihan ketua RT 2 itu dimenangkan oleh calon atas nama Sugimin dengan perolehan suara 50. Kemudian disusul calon atas nama Sunardi dengan 45 suara, dan terakhir Sriyono dengan 15 suara. Usai dinyatakan menang, Sugimin kemudian diarak naik songkro berhiaskan payung keliling kampung. []