KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS COM -Perayaan Natal di Kabupaten Karanganyar, Jateng yang berlangsung mulai 24-25 Desember berlangsung sukses jauh dari semua potensi gangguan Kamtibmas.
Bahkan boleh dikata Natal tahun ini ditengah melonggarnya pandemi covid 19 sangat bersahaja yang mana sekaligus menjadi momentum besar antar jemaat gereja bisa bertemu bersama dan serentak.
Sedangkan kegigihan komitmen para pemangku daerah yang tergabung dalam Forkompimda juga lega menyaksikan kemeriahan umat Kristiani guyub bertemu kangen setelah selama dua tahun tersekat karena ganasnya covid 19.
“Kami bangga dan lega perayaan Natal berlangsung sukses aman terkendali, ” tandas Kapolres Karanganyar AKBP Syafi Maulla kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (25/12/2021).
Meski demikian lanjut Kapolres pihaknya tetap fokus dan memerintahkan sebanyak 700 pasukan bersiaga penuh menjaga dan mengamankan seluruh gereja di Karanganyar dan tempat-tempat yang dianggap berpotensi terjadi gangguan Kamtibmas.
Untuk itu Kapolres selalu mobil tanpa tidur mulai dari Kecamatan Colomadu, Gondangrejo hingga Tawangmangu, Jatiyoso dan Kebakramat sebagai daerah perbatasan.
“Ya walaupun hingga Sabtu malam (25/12) pukul 19.30 WIB Karanganyar terpantau aman terkendali namun tidak boleh lengah karena ancaman bisa terjadi kapanpun,” tegasnya.
Sementara itu Dandim 0727 Karanganyar Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo mengatakan TNI siap 24 jam On Call terhadap pengamanan Natal. Hanya saja peran TNI dalam hal ini lebih bersifat support pada polisi sebagai garda depan pengamanan Kamtibmas daerah.
“Prinsipnya Kodim 0727 Karanganyar total membantu polisi pada pengamanan Natal siap siaga kapanpun,” ungkapnya.
Terpisah Bupati Karanganyar Juliyatmono MM yang juga mohile berkeliling memantau perayaan Natal merasa senang dan bangga berlangsung aman terkendali serta suasana toleransi ya g kuat.
“Inilah potret masyarakat Karanganyar meski heterogen namun kwalitas toleransi beragamanya sangat besar dan kuat sehingga harmoni ini harus terus dijaga,” ungkapnya di sela pantauan Natal di sejumlah gereja.
Adapun Natal tahun ini lanjut Juliyatmono suasananya sangat guyub karena dua tahun tidak bisa leluasa karena Covid-19. Kini umat Kristiani melepas kebebasan dati belenggu Covid 19 dan itu juga terjadi pada umat agama lainnya pada dua tahun lalu. Beni Indra