BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pekerjaan apapun yang ditekuni, asalkan halal, pasti akan mendatangkan rezeki. Seperti yang dijalani Warti (37) warga Dukuh/Desa Ngaru- aru, Kecamatan Banyudono.
Dia setiap bekerja sebagai penjahit khusus permak pakaian. Semisal, menjahit pakaian sobek, mengecilkan baju atau celana, mengganti resleting. Tempat mangkalnya di jalan raya Ngangkruk- Pengging, tepatnya di depan SDN 1 Ngaru-aru.
Berbekal mesin jahit yang dibeli dengan harga Rp 2 juta, dia mampu meraup rupiah seratus ribu lebih setiap hari. Dia biasanya membuka lapak mulai pukul 08.00 – 16.00.
Namun, jika hujan, maka dia pun terpaksa pulang lebih awal.
Pasalnya, lapak yang ditempati hanyalah di trotoar jalan saja. Untuk melindungi panas dan gerimis, dia memasang terpal sebagai peneduh. Praktis, terpal tak bisa melindungi dirinya jika terjadi hujan deras.
“Kalau hanya sekedar menjahit bagian yang sobek biayanya Rp 5.000. Lumayan daripada hanya di rumah saja seperti sebelumnya,” ujarnya, Kamis (9/12/2021).
Dari pekerjaan itu, dia mengaku bisa mengantongi pendapatan Rp 100.000 – Rp 200.000/hari. Dia buka lapak setiap hari, kecuali hari Minggu. Namun kadang juga libur jika ada tetangganya yang menggelar hajatan atau ada keperluan lainnya.
Ibu tiga anak ini membuka usaha sejak sebelum lebaran lalu. Awalnya dia hanya di rumah saja, namun akhirnya tertarik untuk buka usaha penjahit. Kebetulan, dia memiliki bakat menjahit dari hasil belajar sendiri.
“Ya dari melihat lalu dicoba, jadi bisa apalagi suami juga mendukung. Mesin jahit ini saya beli bersama suami dengan harga Rp 2 juta.” Waskita