SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – SD Marsudirini Surakarta akhirnya lolos penilaian dan mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata Kota Tahun 2021 oleh Walikota Surakarta.
Selain SD Marsudirini, ada sembilan sekolah lainnya di Kota Solo yang juga mendapatkan predikat serupa.
Hasil penilaian sekolah adiwiyata Kota Surakarta tersebut diberitahukan melalui surat resmi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta No: 421.6/7040/2021 tanggal 24 November 2021.
Adapun sembilan sekolah lain yang juga dinyatakan sebagai sekolah Adiwiyata adalah SDN Danukusuman, SDN Kleco II, SDN Karangasem IV, SDN Gading I, SDN Pringgolayan.
Selanjutnya adalah SD Kratonan, SD Kanisius Serengan, SD Kanisius Semanggi II dan SD Kristen Kalam Kudus.
Sementara untuk tingkat SMP, beberapa sekolah yang lolos adalah SMPN 3, SMPN 5, SMPN 17, SMPN 20, SMPN 22, SMPN 25, SMPN 27, SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, SMP Warga dan SMP IT Nur Hidayah.
Sebagaimana dikutip dalam suranya, Kepala DLH Kota Surakarta, Ir Gatot Sutanto, M.Si meminta bagi sekolah-sekolah yang lolos Sekolah Adiwiyata tingkat Kota tahun 2021, untuk mempersiapkan diri maju ke Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi tahun 2023 mendatang.
Koordinator Bidang Kegiatan SD Marsudirini Surakarta, Astit Renggani, SPd mengaku bangga dan senang dengan lolosnya SD Marsudirini sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Surakarta tahun 2021.
Baginya, yang penting bukan predikatnya, melainkan dengan predikat itu, sekolah akhirnya menjadi lebih hijau, indah, bersih dan nyaman, serta kondusif sebagai lingkungan pembelajaran anak-anak nantinya.
Di samping itu, predikat tersebut juga mendorong civitas sekolah makin terbuka wawasannya untuk mengembangkan sisi kewirausahaan yang ramah lingkungan.
“Salah satu contohnya, kita memelihara ikan dan membudidayakan sayuran hidroponik dengan sistem apung,” ujar Astit.
Astit berharap, nilai-nilai positif yang terkandung dalam sekolah Adiwiyata tersebut akan menjadi budaya bagi seluruh warga sekolah, termasuk anak-anak ketika besok mulai dengan pembelajaran tatap muka.
Sementara untuk menghadapi Adiwiyata tingkat Provinsi tahun 2023, Astit pihak sekolah harus menggali terobosan-terobosan baru dan menjalin kerja sama dengan pihak luar dengan lebih intens.
“Sehingga sekolah tidak hanya menjadi menara gading, tapi menjadi menara air yang sifatnya cair dan bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ujarnya berharap.
Terpisah, Kepala SD Marsudirini Surakarta, Fransisca Romana Sri Lani, S.Pd menjelaskan bahwa sejak lama ada keinginan untuk menghijaukan area sekolah.
Tujuannya agar anak-anak dapat belajar dengan lebih nyaman, tenang dan sejuk. Selain itu juga agar warga sekolah ataupun tamu yang berkunjung merasa nyaman dan berada di lingkungan SD Marsudirini.
Gayung bersambut ada tawaran untuk mengikuti seleksi menjadi sekolah Adiwiyata di tingkat kota Surakarta.
Sisca, sapaan akrabnya menjelaskan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras para guru, karyawan dan support yang luar biasa dari Komite Sekolah serta Suster Penanggungjawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Surakarta.
Tak lupa, Sisca juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang telah memberikan peran dalam proses menuju sekolah adiwiyata di SD Marsudirini.
Sisca mengakui, banyak yang harus dipersiapkan di awal-awal pendampingan, baik secara administratif maupun secara fisik dan mental dari civitas sekolah.
“Harapan kami, mudah-mudahan ke depan nanti sekolah kami mampu meraih Adiwiyata tingkat provinsi,” ujarnya berharap. Suhamdani