WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM —
Bagi warga Wonogiri yang merantau kini tak perlu lagi menunggu momen liburan untuk mudik. Mereka sudah terbiasa mudik sewaktu-waktu.
Dulu, ketika mau mudik, perantau atau peboro asal Wonogiri mesti menunggu momen yang tepat. Misalnya saat Lebaran atau Natal dan Tahun Baru (Nataru) maupun libur anak sekolah.
Ini dilakukan mengingat perjalanan dari daerah perantauan ke kampung halaman cukup lama dan melelahkan. Misalnya dari Jakarta menuju Wonogiri, dengan bus dulu bisa memakan waktu sampai 12 jam jika lancar.
Lama waktu tempuh dipastikan molor hingga berjam-jam ketika macet melanda. Malah kala itu mudik identik dengan macet. Menjadikan jarak Jakarta-Wonogiri sejauh 600-an kilometer bisa dilalui namun molor hingga sehari semalam.
Namun saat ini pasca adanya jalan tol, perjalanan menjadi terpangkas banyak. Dengan bus Wonogiri-Solo lanjut tol yang menyambung hingga Jakarta kini bisa ditempuh hanya sekitar 8 jam.
Fakta waktu yang bisa dipangkas itu ternyata membawa dampak besar lain. Yakni perantau tak lagi harus menunggu momen Lebaran, Nataru, atau libur sekolah untuk pulang kampung. Mereka bisa sewaktu-waktu pulang kampung saat ini.
“Minggu kemarin saya mudik hari Jumat, terus balik lagi ke Condet (Jakarta) hari Minggu. Sudah biasa seperti itu, sekarang ‘kan perjalanan tak lama seperti dulu,” ungkap perantau asal Wonogiri, Niken, Sabtu (4/12/2021).
Senada, Annisa, warga Wonogiri yang merantau di Jatibening, Bekasi mengaku kini pulang kampung sebulan sekali. Lantaran itu dia menyebut tidak masalah dengan adanya rencana pemberlakuan PPKM Level 3 saat Nataru dengan konsekuensi tidak boleh mudik.
“Kemarin-kemarin ‘kan sudah bisa mudik, ya tidak masalah bagi saya,” tutur Annisa.
Terpisah Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Krisak Selogiri Wonogiri Agus Hasto Purwanto baru-baru ini menyebutkan, memang ada pergerakan arus kedatangan bus saat weekend. Selain kultur budaya Jawa ada kemungkinan peboro pulang kampung untuk menghabiskan waktu akhir pekan di kampung halaman. Selanjutnya kembali lagi ke perantauan pada akhir pekan yang sama.
Ini mengingat waktu tempuh perjalanan darat misalnya seperti ke Jakarta sekarang jauh lebih cepat dengan keberadaan jalan tol.
Agus menyebut, dengan perjalanan yang cenderung singkat itu dianggap masyarakat hal yang biasa. Pada akhirnya masyarakat tidak perlu menunggu momen lebaran saja untuk kembali ke kampung halaman.
Menurut dia, setiap akhir pekan utamanya pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu jumlah penumpang kedatangan cukup banyak.
“Dari data produksi terminal kami mencatat, pada Minggu 28 November lalu jumlah penumpang kedatangan mencapai 1.971 orang,” jelas dia. Aris