SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku blak-blakan tak pernah masuk 10 besar saat duduk di bangku SMP hingga SMA.
Tak hanya itu, saat menempuh kuliah jurusan kedokteran pun, dirinya juga lulus tidak dengan nilai sempurna atau cumlaude.
Hal itu disampaikan saat hadir sebagai pembicara dalam acara talk show 11th Sragen University Expo 2022 di Gedung SMS Sragen, Sabtu (15/1/2022). Di hadapan puluhan siswa dari berbagai SMA, SMK sederajat yang hadir, orang nomor satu di jajaran Pemkab Sragen itu terang-terangan mengungkap riwayat prestasinya saat bersekolah.
“Saya waktu SMP dan SMA nggak pernah masuk 10 besar. Tapi juga nggak jelek-jelek amat. Waktu kuliah di kedokteran pun, lulusnya juga nggak cumlaud,” paparnya.
Meski demikian, Bupati Yuni menyampaikan prestasi memang penting, tapi ada hal lain yang sebenarnya jauh lebih penting dan menentukan kesuksesan seseorang.
Yakni konektivitas atau membangun jaringan. Menurutnya keberadaan jejaring dan relasi sangat penting mendukung seseorang untuk menggapai kesuksesan.
“Bagaimana agar punya konektivitas atau jejaring yang banyak. Ya berbaik-baiklah dengan semua orang. Dengan siapapun itu. Dengan senior-senior, dengan teman-teman,” terangnya.
Dari pengalaman pribadinya itu, ia pun mendorong agar generasi muda utamanya pelajar menengah untuk pandai-pandai menggali potensi dan bakatnya.
Kemudian mulai membangun jejaring sosial dan relasi. Terkait jurusan yang akan dipilih ketika masuk perguruan tinggi, ia meminta agar disesuaikan dengan potensi masing-masing sehingga bisa menekuni secara optimal.
“Jangan pernah dipaksakan. Seperti saya dokter, suami saya dokter, maunya anak pertama kalau bisa juga meneruskan jadi dokter. Tapi tidak, dia sudah memilih kuliah jurusan teknik elektro,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pengaruh lingkungan sekitar dan pergaulan dalam membentuk kepribadian termasuk menentukan kesuksesan.
Karenanya ia berpesan agar memilih teman yang bisa membawa ke hal-hal positif dan kebaikan.
Bupati meminta siswa dari keluarga tidak mampu namun memiliki prestasi, tidak perlu khawatir jika ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Pemkab sudah menyediakan beasiswa bagi mahasiswa dari kalangan ekonomi tidak mampu. Namun beasiswa itu diprioritaskan bagi mereka yang tidak mampu namun bisa diterima di perguruan tinggi negeri.
“Bagi siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri silahkan ajukan proposal nanti ada kriterianya. Pemkab akan membiayai kuliahnya tentunya ada syarat bisa terus menunjukkan prestasi yang disyaratkan juga,” tandasnya. Wardoyo