KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Badan usaha milik Desa atau BumDes Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng membuktikan janjinya untuk memberikan bantuan kas RT sebesar Rp 500 juta untuk 50 RT yang ada, Kamis (6/1/2022).
Yang lebih fantastis lagi, bantuan keuangan untuk kas RT tersebut dilarang untuk membangun tetapi diperuntukkan sebagai uang jajan bagi warga desa per RT.
Penyerahan bantuan dilakukan di kantor Balai Desa Berjo dihadiri semua RT, Badan Permusyawaratan Desa (BPD, aparat Polsek dan Koramil serta tokoh masyarakat. Tak pelak acara tersebut menjadi perhatian warga sekitar karena seumur-umur baru kali ini tiap RT mendapatkan bantuan uang jajan sebesar Rp 10 juta secara tunai untuk uang jajan alias membantu kebutuhan warga.
“Alhamdullilah rekapitulasi keuangan BumDes Berjo terus meningkat dari sektor pariwisata dan surplus sehingga kami buktikan janji kami rakyat Berjo harus menikmati dan sejahtera dengan kesuksesan BumDes,” ungkap Kepala Desa Berjo, Suyatno (52) di hadapan banyak wartawan yang meliput kegiatan tersebut, Kamis (6/1/2022).
Adapun mengapa bantuan Rp 500 juta itu dilarang untuk biaya pembangunan, Suyatno menjelaskan karena uang tersebut kategori mandiri murni jerih payah BumDes Berjo dan bukan berasal dari pemerintah.
Dengan begitu, rakyat desa sebagai pemilik saham sudah tentu harus menikmati hasilnya alias tidak sekadar hanya menjadi penonton saat wisatawan datang ke Desa Berjo sekitar 40.000-60.000 orang ke Telaga Madirda serta Air Terjun Jumog.
“Komitmen kami bulat tidak ingin ibaratnya warga desa Berjo hanya mencium asap bus pariwisata ataupun penonton saja, melainkan harus menikmati kuenya hasil jerih payah BumDes,” tandasnya.
Untuk itu, Suyatno yang dijuluki warga sebagai Kades jenius itu getol mengembangkan pariwisata di Desa Berjo yang berbasis keindahan alam yang memang sangat menjual.
Bahkan pertengahan tahun ini akan dilaunching obyek wisata baru yakni bumi perkemahan atau camping ground di Dusun Tambak, Desa Berjo yang saat ini sedang proses pengerjaan fisik.
Sebelumnya, Suyatno berhasil merombak sarana prasarana untuk dua objek wisata Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda berupa area parkir luas sehingga bus besar bisa parkir.
“Prinsipnya desa Berjo ini desa kaya karena pendapatan dari pariwisata saja tidak kurang dari Rp 8 miliar per tahun khusus tiket wisata saja Rp 15.000 per orang belum lagi dari parkiran, kios wisata dan lain-lain,” ujarnya.
Suyatno meyakini multiplier effect perekonomian desa akan tergerak kencang dengan rencana pengembangan UKM satu pintu yakni warga desa didorong membuat produk makanan serta oleh-oleh khas desa, lalu diberi merek oleh BumDes dan yang menjualkan juga BumDes sehingga jika produk itu laku, BumDes membayar kepada warga selaku produsen.
Sementara itu tokoh Desa Berjo, Agung Sutrisno (50) yang juga inisiator pembaharu BumDes Berjo mengatakan, apa yang dilakukan oleh Kades Suyatno adalah prestasi dan reputasi nyata mensejahterakan rakyat dari jualan obyek wisata. Dan prestasi tersebut harus didorong terus karena tergolong langka seorang kades dengan pola pikir jenius.
“Jujur saja langka bantuan keuangan Rp 500 juta secara mandiri dan itu seumur-umur saya berkeliling di Jatim, Jateng dan Jabar bahkan di Sumatra ya baru di Desa Berjo inilah faktanya,” ungkapnya.
Untuk itu Agung meminta warga desa bisa pro aktif terlibat pengembangan wisata seperti yang sudah dikonsep oleh Kades Suyatno.
Apapun kata orang, pola pikir Suyatno melambung maju sehingga Desa Berjo sukses menjadi kaya di Kabupaten Karanganyar dan terbukti tahun lalu BumDes Berjo juga menggelontorkan bantuan sebesar Rp 250 juta untuk 50 RT, sekarang bantuan naik lagi menjadi Rp 500 juta per RT. Beni Indra