SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus sekeluarga di Desa Nganti, Kecamatan Gemolong, Sragen yang positif terpapar Covid-19 karena menolak divaksin, akhirnya terkuak.
Sekeluarga yang positif itu terdiri dari 7 orang. Mereka adalah bapak ibu, anak dan menantu serta ketiga cucu.
Dari 7 orang itu, dua orang dilaporkan terpaksa menjalani perawatan di salah satu RS di Gemolong. Sedangkan lima anggota keluarga lainnya diisolasi di Technopark Sragen.
Hal itu disampaikan Kades Nganti, Joko Warsito kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (25/1/2022).
Ia menyampaikan kasus sekeluarga positif itu berawal ketika sang ibu, KH (55) dan anak menantunya, Y (30) mendadak mengalami sakit dengan gejala kepala pusing sekali.
“Ibu dan anak menantu itu kemudian periksa ke rumah sakit di Gemolong sekalian di-PCR. Ternyata hasilnya positif. Mereka saat ini masih dirawat di RS Gemolong. Nah kemudian dilakukan tracking, sekeluarga lainnya juga positif. Mereka diisolasi di Technopark sejak tadi sore,” paparnya.
Kades menguraikan, ibu dan menantu laki-lakinya yang positif itu saat ini masih menjalani perawatan intensif. Kondisinya berangsur sudah membaik.
Belum diketahui darimana virus Covid-19 itu menjangkiti keluarga tersebut. Sebab selama ini tidak ada anggota keluarga itu yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota apalagi luar negeri.
“Mereka yang bapak ibu itu petani biasa. Petani urun yang nggak pernah ke mana-mana. Kalau anak menantunya itu jualan nasi goreng di Kalioso,” urai Kades. Wardoyo