JOGLOSEMARNEWS.COM — Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap rumah tangga. Memasak makanan dengan cara menggoreng dapat menghasilkan makanan yang banyak disukai banyak orang.
Saat ini harga minyak goreng sedang melambung, bahkan 1 liter minyak goreng bisa mencapai Rp 20.000, padahal beberapa bulan lalu hanya seharga 15.000an.
Seusai menggoreng tentu akan menghasilkan limbah berupa jelantah, atau minyak goreng bekas. Dalam jumlah banyak limbah ini akan menganggu dan juga susah dalam membuangnya.
Sebenarnya jelantah ini bisa dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang bermanfaat. Berikut beberapa olahan dari jelantah :
Pupuk Tambahan
Jika Anda memiliki tanaman, Anda dapat memanfaatkannya untuk pupuk . Dikutip dari zerowaste.id minyak jelantah yang telah mengalami proses pemanasan berulang dapat menghasilkan asam lemak yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Meski dapat digunakan sebagai pupuk, namun pupuk minyak jelantah ini hanya bersifat tambahan bukan pengganti pupuk yang lazim dipakai seperti pupuk kandang atau pupuk anorganik.
CPO Biodiesel
Dilansir dari Tractionenergyasia.com, minyak jelantah dapat difungsikan sebagai bahan baku CPO Biodiesel pengganti solar. Jika hal ini dapat dimaksimalkan selain dapat mengurangi daur ulang untuk dijual kembali yang berbahaya bagi kesehatan juga dapat mengurangi peningkatan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) di perairan.
Pasalnya minyak goreng bekas tersebut tergolong sebagai limbah kategori bahan beracun dan berbahaya (B3).
Pengganti bahan bakar lampu minyak
Tips ini bisa berguna bagi Anda yang tinggal di daerah yang aliran listriknya mudah padam atau terputus. Hal ini juga dapat dimanfaatkan saat kehabisan lilin.