SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden dua siswi pendekar salah satu perguruan silat asal Gesi, Sragen yang tergulung air luapan banjir di Sungai Pleret Gesi, Selasa (18/1/2022) malam menyisakan cerita tragis.
Betapa tidak, niat untuk segera pulang sampai rumah usai latihan, ternyata berubah menjadi cerita duka.
Kedua siswi asal Desa Poleng, Gesi itu terseret arus saat menyeberangi Sungai Pleret, di Dukuh Bawang, Desa Poleng, Gesi.
Satu siswi bernama Dewi Puspitasari (13) warga Dukuh Singge RT 15, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Sragen, harus meregang nyawa usai hanyut dan terseret arus. Jasadnya ditemukan Rabu (19/1/2022) pagi mengambang di jarak 1 kilometer.
Sementara, temannya Mentari Olivia Putri (13) asal dukuh yang sama, berhasil selamat setelah bertahan dari gulungan air dan berjuang berenang ke tepian.
Menurut sejumlah saksi mata, musibah itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Mulanya, sekitar pukul 19. 30 WIB, keduanya barusaja selesai melaksanakan kegiatan latihan beladiri pencak silat Pagar Nusa lokasi di Dukuh Ngreco, Poleng, Gesi.
Setelah selesai, pukul 22.30 WIB, korban dan temannya berniat kembali pulang ke rumah dengan berboncengan sepeda motor Supra AD 3459 FY.
Sewaktu kembali ke rumahnya, korban memilih mengambil jalan terdekat namun harus melalui penyebrangan Sungai Pleret. Saat melintas air tak begitu deras.
“Namun ketika sampai di tengah, mendadak air datang dari atas cukup besar karena habis hujan deras. Air kemudian menggulung mereka, yang depan panik dan motor gak bisa dikendalikan lalu hanyut. Yang belakang berhasil selamat setelah berenang. Yang dapan hanyut terseret air,” ujar Yanto, salah satu warga.
Kapolsek Gesi, AKP Teguh Purwoko mengiyakan kejadian itu. Dari hasil olah TKP, kejadian bermula ketika keduanya hendak pulang usai latihan silat di desa seberang.
Mereka berboncengan dengan sepeda motor Honda Supra AD 3459 FY. Dewi berada di depan mengendarai motor sedang Mentari membonceng di belakang.
“Mereka mencari jalan pintas dengan melintasi jalan cor di Sungai Pleret. Jalan itu sebenarnya tiap hari juga dilintasi, tapi tadi malam habis hujan deras kemudian air sungai mendadak meluap ketika pas menyeberang. Sepeda motor kemudian terseret arus. Yang depan mungkin panik dan tak bisa berenang sehingga hilang, yang belakang bisa selamat setelah berhasil naik,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (18/1/2022) malam.
Teguh menyampaikan Dewi Puspitasari (13) akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (19/1/2022) pagi.
Jasad siswi malang itu ditemukan mengambang jarak 1 kilometer dari lokasi awal hanyut.
“Sudah ditemukan tadi pagi jam 09.30 WIB dalam kondisi meninggal. Jenazahnya mengambang jarak satu kilometer dari lokasi awal hilang,” papar Kapolsek Gesi, AKP Teguh Purwoko kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (19/1/2022).
Kapolsek menguraikan korban diduga hanyut dan tidak bisa berenang. Setelah dievakuasi, jenazah oleh keluarga diminta dibawa ke rumah duka.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban. Saat ditemukan, kondisi korban masih mengenakan pakaian utuh namun sedikit ada luka lecet.
“Tadi jenazah dibawa ke rumah duka. Keluarga juga tidak menghendaki dilakukan otopsi sehingga jenazah langsung diserahkan untuk dimakamkan,” jelasnya.
Kapolsek menambahkan sepeda motor yang dikemudikan korban, sudah diamankan di Mapolsek Gesi.
Sepeda motor Honda Supra X AD 3459 FY itu juga sudah diambil oleh pihak keluarga.
Terpisah Ketua PMI Sragen, dr Ismail Joko Sutresno menyampaikan sesaat usai kejadian, tim PMI langsung diterjunkan ke lokasi untuk membantu melakukan evakuasi.
“Setiba di lokasi, kami mendapati satu korban berhasil selamat yakni Mentari Olivia Putri. Dia berhasil dievakuasi dalam kondisi sadar dan terselamatkan serta tidak terdapat luka. Sedang satu korban yakni Dewi hanyut dan kemudian ditemukan meninggal dunia,” jelasnya. Wardoyo