SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Sejumlah pedagang mainan barongsai mini yang terbuat dari wol dan berwarna-warni di kawasan Pasar Gede yang diketahui berasal dari Cirebon, Jabar mengeluhkan sepi penjualan mainan barongsainya pada perayaan imlek tahun ini.
Salah satu yang mengeluhkan kondisi tersebut adalah Mandiri. Salah seorang pedagang asal Cirebon yang telah tiba di Solo sejak Senin, (24/1/2022) lalu. “Saya sudah 4 hari berjualan di sini depan Pasar Gede sejak hari Senin. Biasanya disinikan ada lampion rame, sekarang malah ga ada event katanya,” cerita Mandiri.
Mandiri lanjut menceritakan, di tahun-tahun sebelumnya biasanya dapat membawa dan menghabiskan 3 kodi mainan barongsai mini dalam sehari. Kini justru menurun drastis.
“Dulu sehari habis 3 kodi mainan barongsai, sekarang malah 1 kodi tidak habis. Padahal jualan dari pagi jam 6 sampai malam kalau tidak hujan,” paparnya.
Jika tahun sebelumnya keuntungan yang diperoleh dari mainan yang dijual seharga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 tersebut, bisa mencapai Rp 500.000. Kini keuntungan perharinya hanya Rp 50.000-Rp 100.000 saja.
Hal yang serupa juga dialami, Yono pedagang mainan barongsai asal Cirebon. Dirinya menceritakan bahwa pada tahun sebelumnya dia dapat menjual 60-70 biji barongsai mini perhari. Sekarang hanya 40-50 biji saja.
“Hari ini sepi, ga kayak tahun kemarin. Sebelum covid dulu dari Gladak sampai Pasar Gede sepanjang jalan dikasih lampion. Sekarangkan cuma di area jembatan doang sama di area jam depan Pasar Gede,” ungkapnya.
Yono menceritakan mainan-mainan barongsai tersebut diambilnya dari tetangga desanya di Desa Jamblang, Blok Tegalan, Cirebon.
“Ya ini kita pedagang barongsai inikan, naik truk rombongan, iuran per orang Rp 110.000. Dibagi 2 rombongan, ada yang berangkat hari Jumat dan ada yang hari Senin,” jelasnya.
Yono mengatakan meskipun penjualannya merosot dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dia akan tetap berjualan sampai nanti akhir imlek. (Ando)