Beranda Daerah Sragen Petani Petugas Pengairan asal Patihan Jadi Korban ke- 22 yang Tewas Kesetrum...

Petani Petugas Pengairan asal Patihan Jadi Korban ke- 22 yang Tewas Kesetrum Jebakan Tikus di Sragen. Berikut Daftar Lengkapnya!

Tim PMI dan Polsek saat melakukan evakuasi petani asal Patihan, Sidoharjo yang menjadi korban tewas kesetrum jebakan tikus Rabu (5/1/2022) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Keganasan perangkap setrum jebakan tikus tak henti memakan korban nyawa di Sragen.

Meski imbauan dan larangan sudah terus digencarkan, faktanya pemasangan setrum jebakan tikus tak jua mereda.

Hanya selang 5 hari, insiden serupa kembali terulang. Rabu (4/1/2022) malam ini, seorang petani sekaligus petugas pengairan asal Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen kembali ditemukan tewas mengenaskan kesetrum jebakan tikus.

Korban diketahui bernama Sukar (62) warga Dukuh Kayen RT 8, Desa Patihan, Sidoharjo, Sragen.

Korban juga diketahui sebagai petugas pengairan atau dalam istilah Jawa dikenal Darmo Tirto. Korban ditemukan tak bernyawa di sawahnya sendiri di wilayah barat kampung Patihan, Sidoharjo.

Data yang dihimpun di lapangan, insiden tragis itu diketahui sekitar pukul 22.40 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi terlentang di pematang sawahnya dengan luka bakar akibat sengatan listrik di dekat kawat jebakan tikus.

“Ditemukan barusaja dalam kondisi meninggal dunia. Korban kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri. Korban selama ini diketahui sebagai Darmo Tirto atau petugas pengairan,” papar Kadus Patihan, Pardi (55) kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (5/1/2022) malam.

Dari kondisi korban saat ditemukan, dipastikan korban meninggal akibat kesetrum jebakan tikus. Di lokasi sawahnya juga ditemukan kawat beraliran listrik yang dipasang untuk jebakan tikus.

“Lokasi kejadian di sawahnya sendiri. Sawahnya memang dipasangi tikus,” paparnya.

Kabar yang beredar, diduga kuat korban terpeleset sehingga terjatuh dan mengenai kawat jebakan tikus beraliran listrik.

Sesaat usai kejadian, tim PMI dan Polsek setempat langsung tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.

Pardi menambahkan jenazah korban kemudian dievakuasi untuk dibawa ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Terpisah, Ketua PMI Sragen, dr Ismail Joko Sutresno membenarkan kejadian itu. Menurutnya sesaat usai menerima laporan, tim PMI langsung diterjunkan untuk melakukan assesment dan backup medis.

Daftar Kejadian dan Korban

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , Sukar tercatat menjadi korban ke-22 di Sragen yang tewas akibat kesetrum jebakan tikus selama kurun dua tahun terakhir.

Sebelumnya, Hj Sulastri (67) mertua anggota DPRD Sragen Heru Waluyo asal Dukuh Tanjang, Kedungupit, Sragen ditemukan tewas di sawahnya sendiri di wilayah Desa Pilangsari, Ngrampal pada Jumat (31/1/2021) siang.

Sebelumnya, awal bulan lalu, nenek bernama Mbah Samiyem (80) juga ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus beraliran listrik di sawah bengkok Kadus di wilayah Dukuh Plasan, Singopadu, Sidoharjo.

Nenek malang asal Dukuh Nglebak, Sidoharjo, Sragen itu ditemukan tak bernyawa di dekat pematang sawah bengkok yang dipasangi kawat jebakan tikus beraliran listrik.

Baca Juga :  Puluhan Tahun Bioskop di Atrium Sragen Tutup, Kini Platinum Cineplex Resmi Dibuka dengan Harga Mulai Segini !

Sebelumnya petani bernama Suparlan (69) warga Dukuh Gabusan RT 19, Desa Tanon, Kecamatan Tanon juga tewas pada Selasa (24/8/2021) lalu akibat kesetrum jebakan tikus di sawahnya.

Sebelumnya, ada Munadi (51) petani di Dukuh Nguter, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal, tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya pada Sabtu (31/7/2021) malam.

Kemudian, petani asal Desa Tangkil Sragen, Sukimin (58) juga tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya Kamis (29/7/2021) malam.

Ia tewas tergeletak di sawahnya usai kesetrum jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

Sebelumnya, insiden serupa menimpa Iwan Supardi (61) petani di Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen. Iwan ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya tepat di hari Raya Idul Fitri, Kamis (13/5/2021).

Di belakangnya ada Suyadi Siswanto (64) petani asal Dukuh Ngaringrejo, Desa Newung, Sukodono, Sragen yang juga meninggal kesetrum jebakan tikus di sawahnya akhir April 2021.

Kondisi jenazah petani asal Karangudi Ngrampal yang tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya, Sabtu (31/7/2021) malam ini. Foto/Wardoyo

Lantas ada Cipto Purnomo (55) perangkat desa Kecik, Tanon yang tewas akibat setrum jebakan tikus di sawah bengkoknya, Sabtu (10/4/2021).

Lalu Mbah Sunardi (63), petani asal Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen meninggal juga akibat kesetrum jebakan tikus di persemaian sawahnya pada Sabtu (6/3/2021) silam.

Petani malang itu ditemukan meregang nyawa di persemaian sawahnya dengan tubuh luka bakar kesetrum jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

Sebelumnya, 12 warga di beberapa wilayah juga sudah meregang nyawa akibat kesetrum perangkap jebakan tikus di sawah.

Di antaranya Senin (2/11/2020) silam, petani asal Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Suyadi (58) warga Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen juga ditemukan tewas kesetrum di sawahnya.

Kemudian dua hari berikutnya, Rabu (4/11/2020) kejadian serupa kembali terulang.

Petani di Desa Jatitengah, Sukodono bernama Jumino (58) asal Putatsewu RT 2, Jatitengah, Sukodono, Sragen juga ditemukan tewas di pematang dan sawah milik tetangganya, Pariman (59) asal Lemahireng RT 5, Jatitengah, Sukodono, Sragen.

Selain Suyadi dan Sumino,
sebulan sebelumnya masih di akhir 2020, perangkat desa asal Kranggan, RT 21 Desa Pengkol, Tanon, Supomo (53) juga ditemukan tewas di sawahnya karena kesetrum jebakan tikus.

Kemudian, Kamis (13/8/2020) sebelumnya, seorang petani di Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, bernama Karno Purnomo alias No Balak (60) warga Dukuh Celep RT 14/4, Desa Gringging, Sambungmacan, Sragen ditemukan tewas di sawahnya karena jebakan tikus.

Baca Juga :  Keterlaluan, Minim Sosialisasi dari KPU Sragen, Angka Golput Pilkada Sragen 2024 Diprediksi Tinggi!

Petani paruh baya itu ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat kawat di sawah dukuh setempat.

Rentetan kejadian petani tewas kesetrum jebakan tikus dan kondisi para korban dalam kurun 1,5 tahun terakhir. Foto kolase/Wardoyo

Sebelumnya, delapan korban juga tewas dalam kurun tak lama sebelumnya.

Mereka di antaranya Prapto Wiyono alias No Banjir (66) petani asal Dukuh Bulakrejo RT 28/1, Duyungan, Sidoharjo, Sragen.

Ia tewas kesetrum jebakan tikus berlistrik di sawahnya, akhirnya dimakamkan Rabu (29/7/2020) pagi.

Sebelumnya, buruh tani bernama Atun Suryanto (50) asal Kampung Sine RT 1/4, Kelurahan Sine, Sragen juga ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya Kampung Klumutan Sine, Jumat (8/5/2020) pagi.

Nasib serupa menimpa buruh tani bernama Nilam (45) warga Dukuh Donorojo RT 12, yang juga ditemukan tak bernyawa seusai terkena jebakan tikus bermuatan listrik, Jumat (2/5/2020).

Nilam tewas tergeletak di pematang sawah milik tetangganya, Sugiyo.

Kemudian Selasa (28/4/2020), seorang buruh tani asal Dukuh Ngrampal, RT 29 Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, bernama Yanto (54) juga meninggal dunia di areal persawahan di Dukuh Bugel, Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen.

Saat ditemukan kondisinya telungkup dengan luka bakar menempel di kabel jebakan tikus yang ada di tepi sawah majikannya.

Tak hanya itu, jebakan tikus juga merenggut nyawa Andi Nugroho (31) warga Madiun, Jatim pada 17 Februari 2020.

Ia ditemukan dengan kondisi kaki melepuh dan luka bakar sebelum kemudian meninggal akibat kesetrum jebakan tikus di persawahan wilayah Siwalan, Sragen Kota.

Sebelumnya, dua warga Jambanan Sidoharjo juga tewas terkena jebakan tikus berlistrik di sawah setempat pada medio dan akhir 2019 lalu.

Dari total 22 korban sejauh ini, 2 korban tercatat berprofesi sebagai perangkat desa di Tanon yakni di Pengkol dan Kecik. Sedangkan 20 sisanya adalah petani dan buruh tani.

Rentetan kejadian yang terus berulang itu menyiratkan keprihatinan sejumlah pihak. Semua pun berharap tragedi setrum tikus bisa segera berakhir. Wardoyo