SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mencuatnya nama Fajar Sidik Abdullah Kelana, pemuda kelahiran Dukuh Ploso, Desa Jati, Sumberlawang, Sragen sebagai perintis start up, meraih beasiswa dan sukses di Swedia, turut menguak kisah perjuangannya.
Selain berlatar belakang anak buruh tani, Fajar ternyata juga sempat diajak merantau ke luar Jawa oleh ibunya demi memperbaiki nasib.
“Fajar itu cucunya Mbah Cokrodiharjo dan Mbah Marikem di Ploso, Jati, Sumberlawang. Kalau riwayat keluarganya, orangtuanya memang kelahiran sini. Kalau ibunya memang dulu buruh tani tapi kemudian merantau ke Jakarta. Apakah ikut transmigrasi atau apa, kami belum mengetahui. Karena sudah lama sekali meninggalkan desa,” papar Kades Jati, Muji Slamet, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (10/1/2022).
Muji menyampaikan ia hanya tahu sekilas riwayat orangtua Fajar memang berprofesi sebagai buruh tani. Saat ini, yang masih ada di desa hanyalah saudara ibunya.
Sedangkan kakek nenek Fajar sudah tiada semua. Saat ini, rumah keprabon atau peninggalan orangtua ditempati oleh adik ibunya atau bibinya Fajar.
Kisah kesuksesan Fajar bisa mendapat beasiswa kuliah di Swedia dan mereguk sukses merintis start up, tak pelak membuat kaget sekaligus bangga warga dan tetangga.
“Kemarin begitu baca berita dua bisa kuliah di Swedia dan jadi orang sukses serta terkenal, kita juga kaget. Tapi senang dan bangga anak dari Jati, bisa mengangkat nama bangsa dan desa,” imbuhnya.
Fajar SAK mendadak jadi perbincangan dan viral di media sosial setelah sukses bisa merampungkan kuliah di Swedia lewat beasiswa dan merintis start up.
Lahir dan dibesarkan dari keluarga buruh tani, membuatnya tergerak untuk bertekad merubah keadaan melalui pendidikan.
Berkat kecerdasannya, Fajar bisa lolos ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogya melalui jalur tulis. Dari story tulisannya, sedikit digambarkan perjuangannya sempat tak bisa melanjutkan S1 karena ketiadaan biaya.
Namun tekad kerasnya akhirnya memberinya jalan. Ia justru berhasil meraih beasiswa untuk menempuh studi di Swedia.
Keberhasilan Fajar menembus bisnis dunia itu turut membawa kebanggaan untuk Sragen. Tak terkecuali di mata Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Ia mengaku turut mengapresiasi keberhasilan salah satu putra Sragen di kancah internasional tersebut. Menurutnya kesuksesan Fajar menjadi bukti bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk sukses asalkan punya tekad besar untuk maju.
“Yang jelas kami sangat mengapresiasi apa yang sudah diraih oleh saudara Fajar Sidik Abdullah Kelana. Tidak mudah bisa meraih beasiswa belajar di luar negeri, apalagi bisa merintis bisnis start up sampai sukses di negara lain. Sudah pasti ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sragen,” ujarnya Minggu (9/1/2022).
Lebih dari itu, Bupati Yuni sangat berharap keberhasilan Fajar bisa menjadi motivasi sekaligus inspirasi bagi generasi muda dan putra-putra Sragen lainnya.
Ia meminta semua generasi muda bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk bisa meraih cita-cita. Menurutnya keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang bagi seseorang untuk bisa melanjutkan studi dan meraih sukses.
Terlebih saat ini, Pemkab Sragen sudah menyediakan sarana beasiswa bagi mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu tapi diterima di perguruan tinggi negeri.
“Jadi asalkan punya tekad dan keunggulan potensi akademik, pemerintah akan memfasilitasi dengan beasiswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri. Tentunya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” jelasnya. Wardoyo