JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

12 Tahun Hilang Kontak, Tili Pria Penakluk Buaya Raksasa Asal Jenar Sragen Akhirnya Tiba di Kampung Halaman. Sempat Sujud Syukur, Ibunya Langsung Memeluk Erat

Tili (35), pria penakluk dan penyelamat buaya berkalung ban di Palu, saat dipeluk ibu dan kakaknya setiba di kampung halaman di Desa Kandangsapi, Jenar, Senin (22/2/2022) malam. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah 12 tahun terpisah dari keluarga, Tili (35) pria yang viral usai melakukan aksi heroik menaklukkan dan menyelamatkan buaya raksasa berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah, akhirnya tiba di kampung halamannya di Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen.

Pria kelahiran Dukuh Pondok RT 19, Kandangsapi itu tiba di kediaman ibunya, Senin (21/2/2022) malam pukul 19.00 WIB.

Ia pulang melalui pesawat dari tiket bantuan salah satu pengusaha Sragen.

Pria bernama asli Paiman itu dijemput langsung dari Bandara Juanda di Surabaya kemudian diantar sampai ke rumah orangtuanya di Kandangsapi.

Sebelum ke rumahnya, Tili sempat singgah di Alun-alun Sragen untuk melakukan sujud syukur akhirnya bisa pulang ke kampung halaman.

Raut wajah Tili terlihat sangat bahagia bisa kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya di Sragen.

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Tili mengaku sangat bersyukur akhirnya bisa memenuhi impian pulang kembali ke Sragen. Sebelumnya ia merantau ke Palu sejak 12 tahun silam dan belum bisa pulang.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari

“Alhamdulillah Mas. Rasanya senang akhirnya bisa pulang dan ketemu keluarga saya di Kandangsapi, Jenar,” ujarnya.

Sesampai di rumah di Dukuh Pondok RT 19, Desa Kandang Sapi, Jenar, Sragen, Tili langsung disambut tangis haru ibunya, Waginem (75) dan kakaknya, Tarumi (40).

Keduanya tak henti bergantian memeluk Tili, tanda sudah sangat menantikan momen pertemuan itu.

Dalam pelukan erat sang ibu tersebut, Tili sempat menyampaikan minta maaf selama 12 tahun merantau tak pernah memberi kabar dan tak bisa pulang kampung.

Ibunya juga mengaku sangat senang bisa berkumpul dan melihat kembali putranya setelah 12 tahun hilang tanpa kontak.

“Matur nuwun ya Le, kowe ijik eling simbok. Jik gelem bali rene (Terimakasih ya nak, kamu masih ingat ibuk, masih mau pulang ke sini),” ujar Waginem sembari menitikkan air mata.

Baca Juga :  Sejarah Lahirnya Persaudaraan Setia Hati Terate & Kisah Inspiratif Ki Hadjar Oetomo

Seperti diketahui, nama Tili sempat membuat gempar nasional usai melakukan aksi heroik menyelamatkan buaya raksasa yang terkekang ban di lehernya selama bertahun-tahun.

Aksi penyelamatan itu dilakukan dengan perjuangan cukup panjang hampir 4 bulan.

Tili yang mengaku kasihan dengan buaya itu, bahkan rela.merogoh kocek pribadinya sekitar Rp 4 juta untuk memberi ayam sebagai umpan agar buaya itu mau muncul.

Puluhan ekor ayam ditebar di dekat sungai tempat buaya itu muncul. Hingga akhirnya ia berhasil menangkap sang buaya berukuran 4 meter itu untuk kemudian dilepaskan kalungan bannya.

Momen keberanian Tili melepaskan kalungan ban pada predator berbahaya itu, sempat diunggah di video dan viral di media sosial.

Dari video itu, keluarganya di Kandangsapi Jenar akhirnya tahu bahwa anaknya yang merantau sejak 12 tahun lalu masih hidup di Palu. Hingga akhirnya Tili dibantu tiket pesawat dan berhasil pulang untuk kembali berkumpul keluarganya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com