JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Gibran Ubah Total Konsep Taman Satwa Jurug, Pengunjung Dapat Lihat Satwa Seperti Habitat Asli Tanpa Jeruji

Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka, bersama Hans Manansang, Direktur Utama Taman Safari Indonesia. Selasa (22/2/2022). Foto: Ando
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Setelah 46 tahun berdiri, sejak tahun 1976, revitalisasi total Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) akan dilakukan.

Ditemui Selasa, (22/2/2022) bersama dengan Hans Manansang, Direktur Utama Taman Safari Indonesia, yang akan jadi pengembang revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug. Pada tahap awal akan ada dana lebih dari Rp 20 miliar dari investor yang masuk.

“Hari ini pertemuan hanya untuk memaparkan, beberapa ide yang akan dibangun untuk TSTJ. Gambaran awalnya kita ingin menjadikan tidak hanya seperti kebun binatang biasa saja, tapi akan menjadi kebun binatang yang modern. Sehingga orang masuk bisa merasakan satwa di habitat aslinya,” ungkap Hans.

Ditambahkan Hans, revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug ini akan secara bertahap dibagi ke dalam beberapa fase.

“Tahun ini akan masuk fase pertama. Fase pertama ini sifatnya untuk memberikan gambaran apa yang akan dilakukan di fase kedua. Jadi desainnya secara keseluruhan tapi pembangunannya kita bikin fase demi fase,” jelasnya.

Baca Juga :  47 Caleg PDIP Di Jateng yang Tergabung dalam Banteng Soca Ludira Desak DPP Bertindak Tegas Terkait Sistem Komandante

Dari pintu masuk sampai di sekitar danau masuk ke dalam revitalisasi fase pertama. Akan ada suasana unik dan berbeda, ketika pengunjung memasuki pintu masuk.

“Kalau ini sudah berjalan, sudah bergulir nanti kita lihat fase kedua sebagai pengembangan fase pertama. Dari konsep konservasi kita akan mencoba melihat apa kebutuhan-kebutuhan yang ada. Tapi sudah dapat gambaran misalnya sekarang ini hanya ada dua gajah betina yang ada di TSTJ, mungkin kita akan bantu dengan adanya satwa-satwa gajah jantan yang akhirnya bisa melahirkan anak di TSTJ,” papar Hans.

Satwa di TSTJ nantinya juga akan dicampur dengan satwa-satwa lain diluar Indonesia. Seperti satwa dari Asia dan Afrika menyesuaikan dengan tema yang akan dibangun.

Baca Juga :  Terlanjur Malu Jadi Motif Penipuan Catering di Solo dengan Kerugian Hampir Rp 1 Miliar

“Rencananya akan ada penambahan hewan.
Kurang lebih mirip dengan Taman Safari, jadi tidak ada lagi ke depannya kandang-kandang semua sifatnya terbuka. Kalau misalnya satwa suka berkumpul dalam satu gerombolan kita akan melihat mereka bergerombolan, jadi memang di habitatnya,” kata Hans.

Sementara itu Walikota Solo, Gibran Rakabuming menjelaskan pihaknya tidak akan mengubah bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah seperti Taman Gesang.

“Bangunan bersejarah yang udah ada sekarang tetap kita pertahankan tenang aja. Tapi tadi sudah ada pembagian 7 zona, belum bisa saya bocorin sekarang ya. Ini disebut miniatur Taman Safari bisa juga, pokoknya tanpa jeruji semua. Pengunjung tetap jalan kaki, lalu nanti ada sungai pemisah antara satwa dengan pengunjung,” paparnya. Ando

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com