Beranda Daerah Boyolali 22 KK Penghuni Bantaran Sungai Kalisari, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali Bakal Direlokasi

22 KK Penghuni Bantaran Sungai Kalisari, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali Bakal Direlokasi

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Hendrarto Setyo Wibowo / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Penghuni kawasan kumuh di bantaran sungai Kalisari, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali bakal direlokasi.

Mereka bakal dipindahkan ke kawasan perumahan Kecamatan Mojosongo.

“Tahun lalu kami pindahkan 8 KK dan tahun ini sebanyak 22 KK,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Hendrarto Setyo Wibowo, Minggu (13/2/2022).

Dijelaskan, program penuntasan daerah kumuh tidak hanya dengan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) saja.

Namun, juga relokasi rumah di kawasan kumuh. Pihaknya melakukan relokasi bertahap pada puluhan kepala keluarga (KK) yang mendiami bantaran kali di Desa Banyudono/Kecamatan Banyudono.

“Kegiatan tersebut juga dibantu melalui program Kota tanpa kumuh (Kotaku) dari Kementerian PUPR.”

Ditambahkan Hendrarto, pihaknya mempertimbangkan lokasi yang ditempati tidak aman bagi kesehatan dan keselamatan warga.

Apalagi saat musim penghujan, ada potensi luapan sungai. Selain itu, tanah yang di tempati juga ilegal alias tidak bersertifikat.

Caranya, Pemkab membantu memfasilitasi dengan mencarikan hunian baru. Pihaknya menjembatani antara pengembang perumahan dengan masyarakat. DPKP juga memberikan bantuan sebesar Rp 8,5 juta tiap KK.

“Bantuan tersebut dipergunakan sebagai uang muka rumah dan biaya  balik nama.”

Selain itu, DPKP akan melakukan penataan di Kecamatan Cepogo dan Selo. Kedua kecamatan ini diproyeksikan sebagai kawasan wisata dan bebas kumuh. Kawasan kumuh lainnya tersebar di Kecamatan Boyolali Kota, Mojosongo, Teras, Sawit dan Ngemplak.

“Selama 2016-2021 sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) target penuntasan daerah kumuh seluas 2,75 hektare.”

Kemudian di SK Bupati tahun 2017 taget penuntasan daerah kumuh naik menjadi 48,62 hektar. Dari target tersebut, pihaknya berhasil menuntaskan sebanyak 43,56 hektare hingga akhir tahun 2021.

”Jadi hampir semua bisa tertangani,” tegasnya. Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.