JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Buntut Tarif Parkir Kemukus Dikeluhkan Ngepruk Pengunjung, Disporapar Sragen Perintahkan Pasang MMT Tarif Resmi di Beberapa Titik

Kondisi obyek wisata New Gunung Kemukus dengan insert tarif masuk yang mulai dikeluhkan pengunjung. Foto kolase/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sragen langsung bergerak menindaklanjuti laporan maraknya keluhan tarif parkir di obyek wisata New Gunung Kemukus yang dinilai terlalu mahal.

Sebagai antisipasi, dinas meminta Penanggungjawab Obyek (PJO) Gunung Kemukus untuk memasang pengumuman tarif parkir resmi dalam bentuk MMT di lokasi wisata di Pendem, Sumberlawang itu.

“Saya sudah perintahkan Pak Parno PJO untuk masang MMT tarif resmi. Kita minta dipasang di beberapa titik dan tempat-tempat strategis di Kemukus,” papar Kepala Disporapar Sragen, Yuniarti, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (9/2/2022).

Yuniarti menguraikan dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengumpulkan warga dan pengelola parkir di kompleks wisata Gunung Kemukus bersama Muspika.

Mereka akan diberikan pemahaman terkait tarif parkir agar ada keseragaman tarif dan tak memberatkan pengunjung.

Ia mengakui untuk tarif parkir resmi yang dikelola dinas sebenarnya hanya Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk roda empat.

Lokasi parkir resmi itu ada di belakang gapura pintu masuk Kemukus. Namun untuk lokasi parkir yang masuk ke dalam, di kawasan permukiman warga, pengelolaannya mandiri oleh warga.

“Kalau di parkiran resmi yang dikelola PJO, tarifnya parkir motor hanya Rp 2.000. Kalau di permukiman itu parkir mandiri yang ngelola warga, nah kalau itu nanti akan kita kumpulkan bersama Bu Camat. Karena yang punya wilayah kan Bu Camat. Nanti kita adakan pertemuan dan sosialisasi untuk menyeragamkan tarif demi kenyamanan pengunjung,” jelasnya.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Setelah sukses dengan wajah baru New Kemukus dan menyedot banyak pengunjung, obyek wisata Makam Pangeran Samudera atau Gunung Kemukus kini mulai menuai keluhan.

Sejumlah pengunjung mengeluhkan tarif parkir dan tiket di akhir pekan. Tarif parkir sepeda motor yang ditarik Rp 3.000 hingga Rp 5.000 dinilai memberatkan pengunjung.

Keluhan itu mencuat dari sejumlah pengunjung yang pernah berwisata ke obyek wisata yang kini moncer dengan label wisata religi dan keluarga itu.

“Saya kemarin datang bawa motor parkir di agak dalam dekat perumahan warga, ditarik Rp 3.000. Nggak dikasih karcis. Kalau segitu ya kemahalan, bisa ngapokne (bikin jera) pengunjung. Kalau yang parkir di depan dekat pintu masuk itu cuma Rp 2.000. Kalau bisa diseragamkan dan yang wajar saja biar nggak memberatkan,” ujar Yanto (30) salah satu pengunjung asal Kalijambe, Sragen kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (8/2/2022).

Keluhan senada juga mulai mencuat di di lini media sosial Facebook (FB). Salah satu akun bernama Ema mengunggah postingan berisi keluhan tarif parkir di grup FB Info Gemolong.

Maaf mau tanya, tiket masuk taman gunung kemukus berapa sih, kemarin saya datang kesana bersama suami+2anak dimintai tiket masuk 42 rb+parkir 5rb. Benar apa salah..,” tulisnya.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Dia memposting seraya mengunggah foto tiket masuk wisata yang di dalamnya tertera nominal Rp 6.000.

Jika dihitung ia datang bersama suami dan dua anak, mestinya hanya ditarik Rp 24.000 untuk tiket masuk 4 orang plus Rp 5.000 parkir sehingga total hanya Rp 29.000.

Curhatan soal tiket masuk dan parkir Kemukus yang dirasa mulai ngepruk juga dilontarkan oleh Saput Eka.

Ia mengeluhkan tiket masuk dan parkiran yang tidak pas dengan aturan dari dinas.

Tiketnya Rp 10 ribu banyak pengunjung yg bilang mahal anak kecil digendong aja suruh bayar.. Dan parkirannya mahal. Coba selidiki bos.. Ni baru satu atau dua orang yang bilang,” keluhnya.

Ia menyarankan kalau bisa parkiran dan tiket masuk lebih baik semuanya yang mengelola Dinas Pariwisata. Hal itu dimaksudkan agar ada keseragaman tarif parkir dan tidak asal menarik.

“Kalau bisa parkir diseragamkan jangan ada yang ditarik sendiri oleh warga. Kasihan kalau sudah ramai, lalu aji mumpung tarif apa-apa dinaikin dan ngepruk pengunjung. Nanti takutnya pada kapok dan malah sepi,” imbuh Tari, pengunjung asal Tanon, Sragen. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com