KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Festival Durian Karanganyar di desa sentra durian Gempolan, Kecamatan Kerjo, Karanganyar sukses menyedot antusias pengunjung.
Di luar perkiraan, tak kurang dari 15.000 orang dari berbagai kota, tumpah ruah menyerbu lokasi festival untuk berburu buah durian asli Gempolan dan Karanganyar.
Membeludaknya pengunjung berbanding lurus dengan transaksi yang terjadi. Tak kurang dari 20.000 buah durian segar yang disajikan, langsung ludes tak kurang dari 6 jam.
Bahkan, baru pukul 13.00 WIB, mayoritas pedagang sudah kehabisan stok duriannya. Walhasil banyak pengunjung yang terpaksa pulang dengan tangan hampa karena sudah tidak ada lagi yang bisa dibeli.
“Saya tadi datang jam 12.30 WIB. Sudah habis semua. Nggak jadi beli. Ada tinggal sisa satu dua yang agak bongkeng, ya akhirnya nggak beli. Terpaksa pulang nggak bawa apa-apa,” ujar Tri Nuryani, pengunjung asal Desa Kecik, Tanon, Sragen, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (1/2/2022).
Ia mengaku datang bersama beberapa temannya. Meski harus menempuh jarak puluhan kilometer dan waktu hampir sejam, ia tetap semangat karena ingin merasakan durian asli dari lokasi penghasilnya.
“Saya tahunya baca berita di Joglosemar juga. Lalu pingin datang, kelihatannya seru kalau festival pasti banyak duriannya tinggal pilih. Ternyata datangnya agak kesiangan, udah nggak kebagian,” urainya.
Kades Gempolan, Suhardi Jayus mengakui antusias pengunjung luar biasa.
Tak hanya datang dari lokal Karanganyar, pengunjung membeludak sampai dari luar kota, seperti Sragen, Ngawi, Solo hingga Bandung.
Bahkan saking membeludaknya jalur dan banyaknya pengunjung, sebagian terpaksa balik kanan.
“Alhamdulillah, antusias pengunjung luar biasa. Di luar prediksi kami dan panitia. Total kalau sejak pagi ada sekitar 15.000 orang yang datang. Yang di lokasi festival saja 10.000 orang ada, yang di luar nggak bisa masuk dan sebagian balik kanan ada lah 5000,” ujar Kades Gempolan, Suhardi Jayus, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (1/2/2022).
Suhardi menguraikan semula festival dijadwalkan baru dibuka pukul 10.00 WIB dengan dihadiri langsung Bupati Juliyatmono.
Namun ternyata pengunjung sudah mengalir sejak pagi. Bahkan karena banyaknya pengunjung yang sudah berburu durian, terpaksa pedagang membuka transaksi lebih dulu sejak jam 08.00 WIB.
Walhasil, menginjak siang dan pembukaan, banyak dagangan durian yang sudah ludes diborong pengunjung.
Ia memperkirakan total hampir 20.000 durian habis terjual hanya 6 jam festival digelar pada hari pertama.
Tak hanya durian berharga ekonomis di bawah Rp 50.000, durian jumbo berharga di atas Rp 100.000 juga laris manis diburu.
“Omset ya kalau Rp 1,5 miliar mungkin ada. Karena selain harga di bawah Rp 50.000, banyak pengunjung yang tak kebagian yang kecil akhirnya memburu yang besar. Jadi siang tadi yang harga Rp 100.000 sampai Rp 150.000 dan besar-besar juga habis. Semua pedagang kehabisan stok. Luar biasa,” ujarnya. Wardoyo