SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen masih terus berupaya melakukan pendekatan terhadap pimpinan dan pengurus sekolah atau pondok Yayasan Al Islam Darussalam di Pengkok, Kedawung, Sragen yang menolak vaksinasi.
Salah satunya tim Muspika Kecamatan Kedawung yang terdiri dari camat, Kapolsek, Danramil dan Kades, berinisiatif mendatangi pondok berlabel PKBM di Desa Pengkok tersebut, Selasa (8/2/2022).
Dipimpin Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, tim sempat diminta menunjukkan surat bukti kehalalan vaksin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) oleh pimpinan pondok.
Permintaan itu langsung direspon oleh Muspika dengan memberikan surat dari MUI ke pimpinan pondok tersebut.
“Iya tadi beliau meminta surat dari MUI tentang kehalalan vaksin. Tadi Alhamdulillah langsung kita Carikan dan dapat lalu kita kasihkan,” papar Camat kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , usai menyambangi pondok itu, Selasa (8/2/2022).
Dengan sudah diberi surat dari MUI, pihaknya berharap bisa menepis indikasi keraguan soal kehalalan vaksin yang selama ini ditengarai menjadi faktor pemicu penolakan di pondok itu.
Sehingga para pimpinan pondok, pengasuh, wali murid hingga siswa bisa tergugah untuk segera mengikuti program vaksinasi Covid-19.
“Tadi dari mereka menyatakan masih akan rapat internal dulu. Mudah-mudahan segera ada respon, tapi yang jelas tadi respon pimpinan pondok sangat bagus. Komunikasi sudah terjalin baik, tinggal kita pantau dan menunggu kesediaan divaksin,” urai Camat yang akrab disapa Bowo itu.
Bowo menegaskan kedatangan Muspika hari ini ke pondok dalam rangka silaturahmi dan memberikan pencerahan terkait program vaksinasi.
Sebab sejauh ini, dari 239 siswa lebih di pondok itu, baru sebagian kecil yang mau divaksin.
Melalui sosialisasi dan pendekatan serta surat MUI, diharapkan mereka yang belum vaksinasi bisa segera mengikuti.
Terlebih dengan adanya varian baru Omicron, vaksinasi dipandang salah satu upaya penting untuk membentengi dan mencegah agar varian itu tidak sampai meluas dan menakutkan masyarakat.
“Vaksinasi itu juga demi kebaikan dan kesehatan. Makanya sebaiknya ya kita ikut program pemerintah. Kan yang udah ikut vaksin banyak bukan satu dua orang tapi sudah jutaan orang,” jelasnya.
Ditambahkan Camat, Muspika juga akan terus berupaya untuk melakukan pendekatan. Termasuk dengan menyediakan layanan jemput bola melalui pendirian posko di dekat pondok itu.
“Jika dari pondok Al Islam bersedia divaksin kami pendekatan pelayanan. Berapapun jumlahnya kita nanti akan lakukan pendekatan pelayanan,” imbuhnya.
Sesepuh yayasan Al Islam Darussalam, Ustadz Muhari mengatakan pihaknya memang kedatangan dari tim kecamatan. Kedatangan tim itu meminta supaya pengurus yayasan menghimbau anak-anak atau siswa agar mau divaksin.
“Tapi kami sampaikan bahwa hak vaksin sepenuhnya ada di wali murid. Saya tidak berhak melarang atau memerintahkan, urusan masing-masing wali murid,” tandasnya. Wardoyo