SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pantang menyerah ditunjukkan oleh sosok pemilik nama David Setya Pambudi dalam berusaha memulai bisnisnya. Warga asli Kudus tersebut menjadikan hobi membuat kostum cosplaynya sebagai modal terjun di dunia insdustri kreatif.
Kini, bisnis yang dijalani pemuda kelahiran 1992 sejak tahun 2013 tersebut menjadi ladang uang baginya. Namun demikian, dia menceritakan usaha tersebut tidak mulus dilakoninya. Pasalnya, kedua orang tuanya sempat menentang bisnisnya yang sudah merambah ke ekspor tersebut.
“Awalnya orang tua menentang, jadi saya melakukannya diam-diam. Hobi saya mengikuti event cosplay dan lomba-lomba membuat kostum saya lakukan diam-diam. Karena mereka beranggapan apa yang saya lakukan tidak bisa mendatangkan uang. Mereka menilai seharusnya saya mencari pekerjaan biasa seperti melamar jadi pekerja pabrik atau menjadi pekerja kantoran,” tuturnya ditemui di Solo saat melakukan roadshow, Kamis (17/2/2022).
Orang tua yang menentang tidak mematahkan semangat David untuk terus menekuni hobi yang mendatangkan uang tersebut. Lambat namun pasti dengan kmenangan demi kemenangan lomba membuat kostum cosplay yang diikutinya hingga skala nasional membuat namanya dikenal di dunia internasional.
“Awalnya cuma beberapa yang pesan kostum dari lokal saja. Lambat laun melalui informasi yang tersebar lewat komunitas-komunitas, orderan dari luar negeri mulai masuk. Diantaranya dari Malaysia, Singapura, Amerika, Alaska dan lainnya,” imbuhnya.
Setelah merambah pengiriman ke luar negeri, kini David mampu mengantongi hingga puluhan juta setiap bulannya. Bermodalimajinasi tinggi dan ketekunan, David memastikan bahwa hobi menyenangkan bagi dirinya mampu mendatangkan uang.
“Banyak yang pesan kostum-kostum tokoh super hero untuk keperluan lomba, event, atau untuk membuat film. Ada juga pesanan datang dari kolktor. Dan mereka yang memesan dari luar negeri biasanya menginginkan bahan kostum berkualitas tinggi yaitu dari resin. Harga kostum juga bervariasi muklai dari jutaan hingga puluhan juta tergantung tingkat kesulitan desainnya,” tutup David. Prihatsari