BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM
– Kasus Covid-19 di Boyolali kembali meningkat sejak dua minggu terakhir. Pemkab pun bergerak cepat dengan melakukan evaluasi kinerja selama ini.
“Kami telah melakukan evaluasi secara menyeluruh dan kami sudah menyiapkan diri sebagai antisipasi,” ujar Bupati Boyolali, Rabu (2/2/2022).
Terkait kondisi itulah, maka kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah belum bisa dilakukan 100 persen.
Saat ini PTM maksimal 50 persen. Sehingga, siswa tetap mendapatkan pelajaran dengan tidak mengabaikan Prokes.
Diungkapkan, evaluasi juga terkait kesiapan rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat (Isoter).
Untuk rumah sakit milik Pemkab Boyolali, ruang perawatan tetap disiapkan. Antara lain di RSU Pandan Arang Boyolali dan Brotowali 2 atau RSDC di Kecamatan Mojosongo. Juga RSU Simo dan RSU Andong.
“Demikian pula sejumlah rumah sakit swasta juga tetap disiapkan.”
“Kami sudah meminta seluruh jajaran terkait untuk bergerak secara seksama mengantisipasi agar tidak terjadi lagi peningkatan kasus Covid, termasuk varian Omicron.”
Sementara itu, dari laman dinkes.boyolali.go.id, tercatat kasus aktif per 3 Februari 2022 sebanyak 21 kasus.
Dari jumlah tersebut, 4 diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan 17 sisanya melakukan isolasi mandiri (Isoman).
Menurut Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti, ada penemuan dua kasus probable omicron di Boyolali. Dimana pasien belum dinyatakan positif omicron, namun, gejalanya mendekati omicron.
Satu temuan merupakan B, warga Sambi dan kini menjalani isoman.
“Satunya lagi pasien, JS, yang dirawat di isoter Asrama Haji Donohudan (AHD), Ngemplak.”
Dijelaskan, B diketahui tertular pasca berpergian ke Jakarta. Kemudian saat dia kembali, B mendapat kabar teman di Jakarta terkonfirmasi Covid-19. B lantas mengalami gejala dan memeriksakan diri.
Lalu pada 25 Januari dia dinyatakan positif Covid-19. Dinkes pun lantas melakukan tracing. Hasilnya, dua anggota keluarga lainnya yakni ibu dan adiknya juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Dinkes juga mengirimkan sampel pemeriksaan keluarga B ke Litbangkes Jateng.
Namun, hanya sampel B dinyatakan probabel omicron. Saat ini keluarga B tengah menjalani isoman di rumah. Pihak desa juga mengaktifkan jogo tonggo untuk memastikan keluarga B tidak meninggalkan rumah. Waskita