BOYOLALI-, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah temuan guru SMPN 3 Sawit positif Covid-19, temuan Covid-19 kembali terjadi di wilayah Boyolali. Kali ini terjadi di MAN 1 Boyolali dan SMPN 1 Boyolali.
Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti membenarkan kejadian tersebut. Bahkan, sejumlah guru dan siswa dua sekolah itu pun menjalani swab tes PCR pada Rabu (9/2/2022).
Sekitar 67 siswa dan guru MAN 1 Boyolali dan SMPN 1 Boyolali diswab PCR.
“Pelaksanaan swab tes PCR dijadikan satu di MAN Boyolali, namun hasil swab belum keluar,” katanya pada Kamis (10/2/2022).
Dijelaskan, kasus di MAN 1 Boyolali bermula karena ada satu siswa pingsan saa upacara. Dari penelusuran, dia baru pulang dari Yogya karena menunggu kakaknya yang sakit. Setelah pulang, dia masuk sekolah pada Senin (7/2/2022).
“Pas upacara dia pingsan dan kemudian diperiksa serta diswab antigen. Hasilnya positif. Tracing lantas dilakukan dan ada sekitar 50 siswa serta guru yang masuk kontak erat.”
Sedangkan temuan kasus di SMPN 1 Boyolali bermula saat salah satu siswa mengalami gejala batuk dan pilek di sekolah pada Senin (7/2) lalu. Dia diketahui tertular dari kakak sepupu yang pulang dari Jakarta. Kemudian menginap di rumah budenya.
Kemudian hasil swab PCR kakak sepupu, bude dan siswa tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal siswa kelas 7 tersebut sempat masuk sekolah. Dinkes lalu melakukan tracing pada 17 siswa dan guru yang masuk kontak erat.
Pelaksanaan swab PCR dijadikan satu di MAN 1 Boyolali pada Rabu (9/2). Swab PCR dijadikan satu dan dilakukan di MAN 1 Boyolali.
“Karena petugas swab pakai hazmat level 3 yang sudah komplit sampai kaki dan sarung tangan sehingga tidak wira-wiri di kedua sekolah.”
Terpisah, Waka Bidang Humas MAN 1, Junaedi membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, dia menyebut siswa itu tidak pingsan saat upacara. Saat itu, dia diketahui batuk- batuk, lalu diminta istirahat di ruang UKS.
“Ternyata setelah diswab antigen positif sehingga dilakukan tracing.”
Paska kejadian itu, sesuai arahan Kanwil Kemenag Jateng, maka pembelajaran dilakukan secara daring hingga Sabtu (12/2/2022).
“Setelah itu akan dievaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya.”
Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, membenarkan adanya temuan kasus baru di SMPN 1 Boyolali. Di sekolah tersebut, tracing hanya dilakukan pada siswa yang satu shift dengan siswa tersebut dan guru yang mengajar.
“Sehingga hanya siswa dan guru di kelas tersebut yang menjalani isolasi. Lainnya tetap menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) seperti biasa.”
Pihaknya juga mengingatkan agar semua sekolah mengetatkan prokes dan terus mengingatkan siswa. Dia juga menekankan agar guru dan siswa yang baru saja berpergian dari luar kota termasuk dengan paparan tinggi untuk swab antigen.
“Kejadian di SMPN 3 Sawit menjadi pembelajaran bagi kita. Karena guru tersebut pergi ke daerah yang paparannya tinggi.” Waskita