Beranda Daerah Kasus Covid-19 Jabar dan DKI Jakarta Kembali Melonjak, Wagub DKI, Ahmad...

Kasus Covid-19 Jabar dan DKI Jakarta Kembali Melonjak, Wagub DKI, Ahmad Riza Patria Ikut Terpapar

Pandemi Covid-19 masih terjadi
ilustrasi virus Corona

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Jumlah kasus Covid-19 di Jawa Barat dan DKI Jakarta kembali pecah rekor. Sampai-sampai, Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria juga terpapar Covid-19.

“Hasil tes PCR saya sudah keluar, dan saya positif COVID-19. PCR New-Seegene 34,76/36,38/34,2/36,55 cut off 40,00,” tulis Ariza di akun Instagramnya, Rabu (16/2/2022).

Meskipun positif terinfeksi Covid-19, Riza Patria mengatakan dalam kondisi sehat.

“Tidak batuk, panas, pusing, demam, sesak atau gangguan pernapasan lainnya,” ucap politikus Gerindra itu.

Riza menjelaskan, ia akan tetap bekerja sebagai wagub DKI Jakarta dari tempat isolasi. Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendoakan dan memintanya agar mendoakan pula seluruh warga yang sakit supaya kembali sehat.

Adapun penambahan kasus Covid-19 pada Rabu (16/2/2022) kembali melampui rekor baru yaitu 64.718 kasus. Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta menjadi dua wilayah yang menyumbang kasus Covid-19 terbanyak Rabu (16/2/2022).

Baca Juga :  Gegara Beda Pilihan, Tukang Bakso di Indramayu Ini Diusir dari Lapaknya

Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada pukul 12.00 WIB, Jawa Barat menjadi penyumbang terbanyak dengan total 15.196 kasus dan disusul DKI Jakarta dengan 12.388 kasus.

Sementara untuk Provinsi yang menyumbang kasus Covid-19 paling sedikit yaitu Gorontalo dengan 15 kasus, kemudian Sulawesi Barat 44 kasus, dan Kalimantan Utara 57 kasus.

Dengan adanya penambahan 64.718 kasus, total jumlah kasus Covid-19 aktif di Indonesia saat ini mencapai 445.190 kasus. Selain itu, jumlah kasus kematian bertambah 167 kasus dan sembuh sebanyak 25.386 kasus.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, puncak kasus atau tren kenaikan kasus Covid-19 di daerah akan terjadi 3 sampai 4 bulan setelah Pulau Jawa dan Bali mengalami puncak kenaikan kasus.

Pola ini, kata Siti, terlihat saat Indonesia dilanda gelombang kedua pada pertengahan tahun 2021 akibat varian Delta.

Baca Juga :  Penangkapan Begal Bersenjata Api di Garut Diwarnai Aksi Penembakan, 1 Pelaku Tewas

“Jadi masyarakat harus tetap waspada, meskipun terjadi penurunan kasus, tapi tetap ada potensi kenaikan kasus di luar Jawa Bali dalam 3-4 bulan ke depan,” ujar Siti dalam konferensi pers Kemenkes yang disiarkan secara daring, Rabu (16/2/2022). #tempo.co