Beranda Umum Nasional Kenaikan Kasus Aktif Covid-19 di Luar Jawa-Bali Jadi Perhatian Pemerintah

Kenaikan Kasus Aktif Covid-19 di Luar Jawa-Bali Jadi Perhatian Pemerintah

Airlangga Hartarto / istimewa

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meskipun proporsinya  tak setinggi di Jawa-Bali, namun kenaikan jumlah kasus aktif Covid-19 di luar Jawa-Bali tetap menjadi perhatian dari pemerintah.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto.

Airlangga menjelaskan, setelah ada peningkatan tersebut, kasus aktif di luar Jawa-Bali menjadi sebesar 24,1% dari kasus aktif nasional.

“Kasus aktif secara nasional sebanyak 533.898 kasus, dan di luar Jawa-Bali mencapai 128.536 kasus aktif,” paparnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Sementara dalam sepekan terakhir ini, angka Reproduksi Efektif (Rt) nasional naik lebih tinggi menjadi 1,18.

Demikian  pula, di seluruh pulau juga mengalami kenaikan, kecuali Kepulauan Maluku. Untuk itulah, menurut Airlangga, Pemerintah akan terus memantau dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar hal ini dapat diantisipasi lebih lanjut.

Airlangga menjabarkan, terdapat tiga Provinsi di luar Jawa-Bali dengan Kasus Aktif tertinggi di atas 10.000, namun rasio keterisian tempat tidur RS (Bed Occupancy Ratio/BOR) masih terkendali, dan konversi TT Covid-19 di RS juga masih relatif rendah.

Ketiga Provinsi tersebut adalah Sumatera Utara (BOR 31%, Konversi 19%), Sulawesi Selatan (BOR 30%, Konversi 16%), dan Kalimantan Timur (BOR 29%, Konversi 23%).

Meskipun kasus harian dan kasus aktif terus meningkat, jelas Airlangga, namun tingkat BOR di Luar Jawa-Bali masih terkendali, yaitu sebesar 26%, sedangkan BOR Nasional sebesar 38%.

Untuk BOR seluruh Provinsi di Luar Jawa-Bali  < 30%, kecuali di Sumatera Selatan (46%), Sulawesi Utara (35%), Sulawesi Tengah (35%), Bengkulu (34%), Lampung (33%), Kalimantan Selatan (31%), dan Sumatera Utara (31%).

Di tingkat Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali, jelas Airlangga yang juga Menteri Koordinator Perekonomian itu, tren perawatan pasien di RS mulai meningkat.

BOR yang perlu mendapat perhatian yaitu di Kota Jayapura dengan BOR RS sebesar 55,24% dan BOR ICU Jayapura sebesar 59,46%, serta di Kota Palembang dengan BOR RS sebesar 55,72%.

Sementara itu, ujar Menko Airlangga, untuk mitigasi risiko peningkatan kasus di luar Jawa Bali, perlu dilakukan aktivasi fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter), yang pada saat lonjakan varian Delta yang lalu kapasitasnya mencapai 48.799 TT.

Saat ini kapasitas Isoter di luar Jawa-Bali sebesar 29.723 TT, dan yang terisi sebanyak 1.751 TT atau BOR-nya masih di level 5,89%.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, untuk daerah yang kasusnya tinggi dan meningkat cepat, mereka harus memastikan kesiapan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter), dan pemanfaatan Telemedicine. Selain itu, juga harus memastikan ketersediaan obat yang cukup, baik di Pemda maupun di Apotek di daerah,” jelas Menko Airlangga.

Untuk itu, Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah akan terus mendorong penyiapan fasilitas Isoter di Luar Jawa-Bali.

“Terutama untuk daerah yang saat ini keterisian Isoternya cukup tinggi, yaitu Sulawesi Utara dari kapasitas 508 TT sudah terisi 324 TT atau BOR sudah mencapai 63,78%, sehingga akan terus dimonitor dan diperhatikan secara khusus,” ujarnya.

Baca Juga :  AKP Dadang, Penembak AKP Ulil Terancam Hukuman Mati

Untuk itu, Pemerintah akan menyiapkan Isoter 2-3 kali lipat dibandingkan saat lonjakan Delta sebagai rencana kontijensi.

Penerapan PPKM Luar Jawa-Bali

Melihat kondisi perkembangan teranyar, Menko Airlangga mengatakkan, PPKM di luar Jawa-Bali masih akan berlangsung hingga 28 Februari 2022.

Berdasarkan hasil evaluasi dalam dua minggu terakhir ini, Level Asesmen Situasi Pandemi mengalami peningkatan risiko.

Hal itu menurut Menko Airlangga,  ditunjukkan dengan peningkatan jumlah Kabupaten/Kota yang masuk dalam Level Asesmen 4 dan 3, dan menurunnya jumlah Kabupaten/Kota di Level Asesmen 2 dan 1.

Rinciannya sebagai berikut (per 18 Februari 2022):

  • Level Asesmen 4 sejumlah 35 Kabupaten/Kota (naik dari minggu sebelumnya sebanyak 10 Kabupaten/Kota).
  • Level Asesmen 3 sejumlah 160 Kabupaten/Kota (naik dari minggu sebelumnya sebanyak 81 Kabupaten/Kota).
  • Level Asesmen 2 sejumlah 183 Kabupaten/Kota (turun dari minggu sebelumnya sebanyak 270 Kabupaten/Kota).

Level Asesmen 1 sejumlah 8 Kabupaten/Kota (turun dari minggu sebelumnya sebanyak 25 Kabupaten/Kota).

 

Progres Vaksinasi

 

Menko Airlangga menjelaskan, vaksinasi Dosis-1 telah mencapai 189,6 juta dosis (91,06%), dan Vaksinasi Dosis-2 telah mencapai 140,3 juta dosis (67,37%). Sementara itu, capaian Vaksinasi Dosis-3 (Booster) telah mencapai 8,5 juta dosis (4,06%).

Untuk Vaksinasi Dosis-1, masih ada 3 Provinsi di luar Jawa-Bali dengan capaian di bawah 70%, yaitu Provinsi Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Kemudian, untuk Vaksinasi Dosis-2, terdapat 9 Provinsi dengan capaian di bawah 50% yakni Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Maluku, dan Papua.

Kemudian, untuk Vaksinasi Dosis-3 (Booster), seluruh Provinsi di luar Jawa-Bali masih di bawah 10%, sehingga masih perlu terus diakselerasi.

Mengenasi Vaksinasi Lansia, masih terdapat tujuh Provinsi yang capaian Dosis-1 < 60%, dan untuk capaian Dosis-2 masih terdapat 25 Provinsi yang capaiannya < 60%.

“Bapak Presiden memberikan arahan bahwa harus diantisipasi risiko kematian, terutama bagi mereka yang Lansia, belum divaksin dan mempunyai komorbid, lalu juga harus dilakukan screening awal di IGD, agar penangangannya lebih baik. Vaksinasi Dosis-2 untuk Lansia harus diprioritaskan agar minimal mencapai 70% dari target. Seluruh pihak terkait harus turun membantu percepatan vaksinasi,” ujar Menko Airlangga.

Presiden Jokowi juga terus mengarahkan agar masyarakat makin meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes), dan perlu terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster.

 

Event MotoGP dan G20 Indonesia

 

Menko Airlangga menjelaskan, MotoGP 2022 Seri-1 akan dimulai pada 4 Maret di Qatar, dan dilanjutkan Seri-2 tanggal 18-20 Maret di Mandalika.

Tes Pra-musim telah terselenggara pada 11-13 Februari 2022 lalu di Sirkuit Mandalika, yang dihadiri 24 pembalap, 12 tim, ±600 orang officials. Sedangkan perkiraan Official Crew dan Pembalap untuk MotoGP pada Maret 2022 di Mandalika sebanyak 2.500 orang.

Baca Juga :  Sebelum Berondong Rumah Kapolres Solok Selatan, AKP Dadang Peringatkan Rekannya: Berani Tangkap, Saya Tembak!

Official Test terselenggara dengan mengedepankan penerapan prokes yang ketat, sesuai Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 5 Tahun 2022, serta mendasarkan pada Instruksi Mendagri Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanggulan Covid-19 dalam Penyelenggaraan MotoGP.

Sektor lain pun terdorong oleh event tersebut. Misalnya, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid selama pra-musim telah melayani 2 chartered flight Airbus A330-200 dan 2 pesawat kargo Boeing 777-200 dan 747-400F.

Kapasitas penonton pada MotoGP 18-20 Maret 2022 mendatang berjumlah 100 ribu pax per hari dengan jumlah penonton kelas festival paling banyak 10% dari jumlah penonton.

“Walaupun kemarin kasus aktif di Provinsi NTB sempat telah melampaui Delta, namun sekarang trennya sudah mulai menurun. Pemerintah juga akan terus mengakselerasi Vaksinasi Dosis-2 dan Booster di sana, sebagai langkah mitigasi dan persiapan sebelum event MotoGP,” ungkap Menko Airlangga.

Selanjutnya, untuk pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia 2022, telah diterbitkan Surat Edaran Kasatgas Penanganan Covid-19 melalui SE Nomor 6 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Sistem Bubble pada Rangkaian Kegiatan Pertemuan G20 di Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19.

Hasil monitoring dan evaluasi event G20 yang dilaksanakan sepanjang Februari 2022 ini, baik secara virtual maupun secara hybrid, khususnya untuk 17 agenda Sherpa Track dan Finance Track (Working Groups/ Engagement Groups) dan ada 1 event Ministerial Meeting di Finance Track, berjalan lancar dan tidak ada kasus Covid-19 yang menonjol.

 

Update Program PEN

Lebih lanjut, Menko Airlangga menuturkan bahwa Presiden Jokowi meminta agar tagihan keuangan terkait klaim biaya perawatan RS di tahun 2021, agar segera diselesaikan oleh Menteri Keuangan secara bertahap, termasuk untuk persiapan DIPA-nya. Juga untuk tagihan Insentif Tenaga Kesehatan.

Kemudian, untuk Program Bantuan Tunai untuk PKL, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN), sudah diterbitkan aturan Pedoman Umumnya dan sedang finalisasi aturan Petunjuk Teknisnya, serta finalisasi penyelesaian proses administrasi penganggaran  di Kementerian Keuangan.

“Semoga sebelum akhir bulan ini, program BT-PKLWN ini sudah bisa berjalan,” tutup Menko Airlangga. Suhamdani