Beranda Edukasi Pendidikan Mahasiswa KKN UNS Adakan Workshop Penanaman Hidroponik di Desa Karangturi, Gondangrejo, Karanganyar

Mahasiswa KKN UNS Adakan Workshop Penanaman Hidroponik di Desa Karangturi, Gondangrejo, Karanganyar

Mahasiswa KKN tengah memberikan mengarahkan warga Desa Karangturi, Gondangrejo, Karanganyar menanam tanaman hidroponik / Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa KKN UNS mengadakan workshop penanaman hidroponik bersama tim sub-PPKBD Desa Karangturi, Gondangrejo, Karanganyar, Rabu (23/2/2022).

Kegiatan itu berlangsung di lahan milik Kelompok Wanita Tani (KWT) di Dusun Pule, Karangturi.

Workshop penanaman hidroponik tersebut dihadiri oleh Ibu-ibu anggota sub-PPKBD Desa Karangturi, perangkat desa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UNS, serta masyarakat setempat.

Dalam rilisnya ke Joglosemarnews dijelaskan, rangkaian acara workshop ini antara lain penyampaian materi dan penjelasan terkait dasar-dasar hidroponik, pelatihan teknik menyemai dan pencampuran nutrisi dengan air, serta praktik menanam hidroponik langsung di media tanam.

Tujuan diadakannya workshop penanaman hidroponik antara lain untuk membantu program kerja Kelompok Wanita Tani (KWT) yang belum terlaksana akibat pandemi dan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Jadi tim KWT itu sebenarnya sudah dibentuk dari lama, tapi kegiatannya belum ada yang terlaksana. Kami meminta tim KKN untuk mengadakan program hidroponik sebagai pelatihan bagi Ibu-ibu di Desa Karangturi” ujar Muhtarul Hadi, Sekretaris Desa Karangturi saat menghadiri acara workshop, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga :  ISETH 2024, UMS Berkomitmen pada Pengembangan Teknologi

Sebagai alat peraga percontohan penanaman benih, tim KKN UNS Kelompok 16 telah menyiapkan benih yang telah disemai agar dapat langsung diletakkan di tempat untuk menanam.

Tim KKN UNS Kelompok 16 menyiapkan dua tempat, yakni pipa paralon dengan sistem NFT, serta bak dengan sistem sumbu (wicked).

“Jadi sistem yang kami gunakan ada dua, yaitu NFT dan wicked atau sumbu. Tujuannya kalau sistem NFT kan pakai pompa, jadi membutuhkan suplai listrik tetap, nah kalau mati lampu, nanti airnya tidak mengalir dan tumbuhannya akan layu. Makanya kami lebih menyarankan untuk memakai sistem sumbu yang lebih sederhana dan tidak memerlukan listrik,” ujar Iola Mieliki (22) saat menjelaskan sistem hidroponik yang dipakai, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga :  Purna Tugas di UNS, Prof Pranoto Lanjutkan Langkah di UMUS Brebes

Nantinya,  tim KKN akan tetap memantau perkembangan tanaman hidroponik dengan pengecekan secara berkala baik langsung maupun tidak langsung (melalui _whatsapp_). Elysa Indriyani