Beranda Daerah Wonogiri Perawat dan Bidan Jateng Minta Perhatian Lebih Khususnya yang Berstatus Honorer

Perawat dan Bidan Jateng Minta Perhatian Lebih Khususnya yang Berstatus Honorer

Perawat
Sejumlah tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin kepada warga Wonogiri. Dok. Kodim 0728

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Perawat dan bidan yang termasuk garda terdepan dalam memerangi pandemi sangat berpotensi terpapar Covid-19.

Berdasarkan perhitungan Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI dan Ikatan Bidan Indonesia alias IBI, selama pandemi, 102 orang perawat dan bidan di Jateng gugur usai terpapar Covid-19.

Atas adanya hal itu PPNI dan IBI Jateng meminta adanya perhatian lebih kepada perawat dan bidan. Terutama bagi perawat dan bidan yang statusnya adalah tenaga honorer.

Ketua IBI Jateng Sumarsih menambahkan, saat kasus Covid-19 melonjak beberapa waktu lalu, banyak bidan yang bekerja selama 24 jam. Alasannya tidak ada bidan lain yang menggantikan pelayanan.

“Yang mau menggantikan terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri. Jadi seperti itu perjuangan teman-teman kita,” kata Sumarsih beberapa waktu lalu.

Bidan, imbuh Sunarsih, tak hanya mereka yang bertugas di runah sakit saja. Namun ada pula bidan yang bertugas untuk mengunjungi pasien yang menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga :  Ini Program 100 Hari Pertama Setyo Sukarno sebagai Bupati Wonogiri

Selama pandemi Covid-19 menurut dia jumlah bidan yang meninggal di Jateng menembus angka 42 orang.

Ketua DPW PPNI Jateng Kurnia Yuliastuti mengatakan, perawat termasuk garda terdepan dalam memerangi korona. Berdasarkan datanya, ada puluhan orang perawat di Jateng yang meninggal dunia usai terpapar Covid-19.

“Di Jateng ada 60 orang yang meninggal usai terpapar Covid-19,” ujar dia.

Kurnia menambahkan, 60 orang perawat yang meninggal dunia itu adalah perawat yang berada langsung di garda terdepan. Misalnya, mereka yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien di ruang isolasi, IGD dan sebagainya.

“Tapi yang terdampak tidak terhitung. Misalnya, ada yang tidak bertugas di ruang Covid-19 tapi di polikliniknya. Tapi dia meninggal, itu tidak kami hitung bagian dari pandemi. Yang perang langsung memberikan pelayanan (kepada pasien Covid-19) 60 orang itu yang meninggal,” terang dia.

Baca Juga :  7 Fakta Unik Wonogiri yang Tidak Dimiliki Kabupaten Kota Lain

Kurnia menambahkan, perawat pertama yang meninggal usai terpapar Covid-19 terjadi pada awal pagebluk lalu. Aris