JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Pulang Kampung di Sragen, Tili Sang Penakluk Buaya Berkalung Ban di Palu Mengaku Sudah Nostalgia dengan Pasar Nglangon. Ungkap Kebiasaan Semasa Kecil di Nglangon!

Tili (35), pria penakluk dan penyelamat buaya berkalung ban di Palu, saat dipeluk ibu dan kakaknya setiba di kampung halaman di Desa Kandangsapi, Jenar, Senin (22/2/2022) malam. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Tili (35) pria penakluk dan penyelamat buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah, akhirnya pulang kampung untuk menjenguk ibu dan keluarganya di Dukuh Pondok RT 19, Desa Kandang Sapi, Kecamatan Jenar, Sragen.

Tili tiba di kampung halaman pada Senin (21/2/2022) malam lewat bantuan tiket pesawat salah satu pengusaha Sragen, Budiono Rahmadi.

Selama empat hari di kampung kelahiran, Tili mengaku sempat bernostalgia dengan hobi semasa kecilnya.

Yakni mencari burung di tegalan dan di pekarangan. Selain itu, ia juga sempat mengunjungi Pasar Nglangon di Karangtengah Sragen yang menjadi tempat dirinya menjual burung hasil buruan semasa kecil.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Iya kemarin sudah sempat dolan ke Nglangon. Dulu waktu kecil kalau dapat burung, langsung saya jual ke Pasar Nglangon dan Pasar Depok Solo. Kangen saja dengan Nglangon,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM ditemui di rumahnya bersama ibunya, Waginem, Kamis (24/2/2022).

Ia mengaku sebenarnya sudah lama ingin pulang menjenguk ibunya. Namun terkendala aturan harus vaksin sebagai syarat perjalanan via pesawat.

Ia mengaku senang dan lega sudah bisa menjenguk ibu dan keluarganya. Menurut rencana, ia akan kembali ke Palu setelah RT ada kangen ibunya terobati.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

“Karena saya sudah punya keluarga di sana. Istri saya asli sana (Palu) dan anak saya dua. Rasanya senang sudah bisa pulang nengok Mamak (ibu),” ujarnya.

Sementara, ibunda Tili, Waginem mengaku lega mimpinya bertemu putra bungsunya itu sudah terwujud.

Sebab anak terakhir dari lima bersaudara itu sudah hampir 12 tahun meninggalkan kampung halaman dan keluarga untuk merantau ke Palu tanpa pernah pulang.

“Senang Mas, mpun lega Mas Tili sudah pulang. Rasanya ayem Mas, sudah senang. Nanti kalau mau balik lagi (ke Palu), sudah nggak apa-apa,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com