
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski masih dua tahun, aroma persaingan menuju Pilpres 2024 mulai terasa.
Sejumlah tokoh mulai muncul dan mendapat dukungan arus bawah. Setelah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, kini muncul nama Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan ”Komunitas Petani Perempuan Milenial Sragen” membuat kejutan dengan mendeklarasikan dukungan kepada tokoh yang akrab disapa Cak Imin itu untuk maju Capres.
Dukungan diberikan lantaran Cak Imin dinilai memiliki segudang pengalaman dan prestasi di kancah nasional.
Salah satu anggota komunitas petani perempuan milenial asal Bendo, Sukodono, Martini mengatakan Cak Imin sudah dikenal masyarakat luar.
Keperpihakan terhadap rakyat kecil sangat terasa terutama terobosannya di bidang pertanian.
”Saat jadi Menteri Tenaga Kerja dulu mencetuskan petani milenial dengan berbagai program-programnya,” katanya, di sela acara yang digelar di salah satu rumah petani milenial di Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen.
Selain pernah jadi Menaker, Cak Imin mereka nilai juga sudah banyak berkontribusi terhadap perkembangan pondok pesantren.
Menurutnya, Cak Imin merupakan salah satu tokoh nasional yang mengusulkan Hari Santri Nasional dan kini dirayakan setiap tahun di pelosok Tanah Air.

Dengan demikian, petani milenial di Sragen mengapresiasi Cak Imin menjadi Panglima Santri. Dia berharap sosok Cak Imin menjadi teladan bagi generasi muda.
”Orangnya (Cak Imin) masih muda, tapi kiprahnya sudah cukup banyak untuk rakyat Indonesia,” jelasnya.
Sebagai bentuk sikap dukungan, para petani milenial ini menggelar Sholawat Nariyah sebanyak 4444 kali.
Sholawat Nariyah tersebut untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar Pilpres 2024 berjalan lancar.
”Jika Cak Imin maju, semoga dimudahkan jalannya dan terus mengabdi untuk bangsa dan negara,” papar Martini.
Para petani perempuan milenial Sragen ini pun menaruh harapan tinggi kepada Cak Imin. Jika menjadi Presiden kelak tetap ingat rakyat, terlebih petani dengan terobosan-terobosannya di masa kini.
”Petani milenial ini untuk menyambung kaderisasi petani. Karena selama ini mulai terputus mengingat anak muda banyak yang tidak mau meneruskan orang tuanya untuk bertani. Tapi jika pemerintah memiliki gagasan program untuk petani kekinian, saya kira para pemuda senang bertani,” tuturnya. Wardoyo